Diklaim Paling Kuat di Muka Bumi, Ilmuwan Temukan Kelemahan Makhluk Ini

Tardigrada bahkan telah lolos dari lima kepunahan massal yang pernah terjadi di Bumi.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Kamis, 16 Januari 2020 | 07:00 WIB
Sebuah ilustrasi visual dari beruang air atau tardigrada. (Shutterstock)

Sebuah ilustrasi visual dari beruang air atau tardigrada. (Shutterstock)

Hitekno.com - Tardigrada sudah diketahui sejak lama sebagai makhluk paling kuat di muka Bumi. Sempat diklaim sebagai yang paling kuat, siapa sangka jika hewan ini rupanya punya kelemahan yang baru saja diungkap oleh para ilmuwan.

Makhluk ini merupakan organisme mikroskopik yang mendapat julukan sebagai water bear atau beruang air. Tardigrada diketahui begitu kebal dengan radiasi kosmik dan mampu bertahan dalam ruangan hampa udara.

Kondisi-kondisi ekstrem bahkan tidak mampu membuat hewan ini lemah atau mati. Tardigrada begitu tahan saat berada di suhu beku, nol oksigen, hingga tekanan tinggi.

Baca Juga: Sumbat Mulut Ular Pakai Petasan dan Meledakkannya, Video Ini Dikecam

Karena kemampuan menakjubkannya ini, makhluk ini lalu diklaim oleh para ilmuwan sebagai makhluk terkuat di muka Bumi. Tardigrada bahkan telah lolos dari lima kepunahan massal yang pernah terjadi di Bumi.

Namun, dikutip dari Dailymail, ilmuwan baru-baru ini menemukan kelemahan Tardigrada. Berdasarkan laporan yang dimuat di Scientific Reports, hewan ini tidak tahan dalam paparan suhu tinggi untuk waktu yang lama.

Tardigrada atau beruang air. (Science Photo Library)
Tardigrada atau beruang air. (Science Photo Library)

Semakin lama Tardigrada berada di suhu tinggi, makhluk paling kuat ini rupanya tidak akan mampu bertahan hidup dan mati setelah seluruh tubuhnya kering.

Baca Juga: Kabar Baik, Siklon Claudia Mulai Menjauhi Indonesia

Lebih lanjut, penelitian ini menjelaskan mengenai Tardigrada aktif yang belum terbiasa dengan suhu yang tinggi. Kematian populasinya bahkan mencapai 50 persen setelah 24 jam berada dalam kondisi suhu 37,1 derajat Celcius.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa ancaman kenaikan suhu global tidak bisa dianggap remeh dan dapat membunuh seluruh makhluk tidak peduli ukuran dan daya tahan hidupnya.

Para ilmuwan mencatat ada sekitar 1.300 spesies Tardigrada yang tinggal di lingkungan basah dan air tawar. Makhluk ini hidup bersama organisme yang lain seperti lumut dan alga. Makhluk ini memiliki bentuk fisik yang gemuk dengan delapan kaki kecil kekar.

Baca Juga: Menyedihkan, Astronot NASA Bagikan Foto Australia Penuh Asap dari Angkasa

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB