Hitekno.com - Dalam peluncuran roket, insiden yang membuat roket meledak biasanya dapat membuat para operator, kru, hingga astronot bersedih. Namun roket Falcon 9 yang meledak di udara ini justru membuat para kru, ilmuwan, dan astronot merasa senang.
SpaceX selaku perusahaan antariksa swasta yang membuat Falcon 9 memang mempunyai misi untuk meledakkan roket di udara setelah peluncuran.
Misi tersebut bertujuan untuk membuktikan bahwa astronot dapat melarikan diri dengan aman di pesawat luar angkasa ketika terjadi keadaan darurat selama peluncuran roket.
Baca Juga: Berkat Palapa Ring, Ekonomi Digital Indonesia Bakal Meroket
SpaceX meluncurkan roket Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon tanpa awak manusia dari Kennedy Space Center, Florida Amerika Serikat pada hari Minggu (19/01/2020) pukul 07.30 waktu setempat.
Dua dummy atau manekin astronot ditempatkan sebagai "kru" untuk bahan percobaan.
Baca Juga: SpaceX Luncurkan Roket dengan 152 Jasad Manusia ke Orbit Bumi
Pada April 2019, kapsul Crew Dragon meledak di udara setelah peluncuran bersama roket pendorongnya.
Itu sebabnya, misi ini sangat penting terutama untuk memastikan keselamatan astronot ke luar angkasa menggunakan Falcon 9.
Uji coba yang dikenal sebagai Tes Aborsi Penerbangan atau In-Flight Abort (IFA) adalah rintangan besar terakhir yang diperlukan SpaceX sebelum Crew Dragon dapat mulai membawa astronot dari atau ke International Space Station (ISS).
Baca Juga: Roket Elon Musk ke Mars Bisa Batal Diluncurkan karena Kotoran Burung
Tes ini juga menandai tonggak penting bersejarah dalam pengembangan Crew Dragon untuk NASA Commercial Crew Program.
Sebagai referensi, baik SpaceX dan Boeing bekerja sama dengan NASA untuk meluncurkan astronot dari wilayah AS ke ISS untuk pertama kalinya sejak akhir era pesawat ulang-alik pada tahun 2011.
Baca Juga: Roket dari Printer 3D Disetujui, Tempat Peluncuran Resmi Disediakan
Dikutip dari CNet, saat tes berlangsung, kapsul Crew Dragon terpisah dari Falcon 9 sekitar 80 detik setelah lepas landas.
Saat terjadi ledakan, kapsul Falcon 9 dapat menjauh dan mengubah arah penerbangan dengan menembakkan pendorong kemudian meluncurkan parasut ke Samudra Atlantik.
Seluruh tes tampaknya berjalan persis seperti yang direncanakan.
Kapsul Crew Dragon tampak tak ikut meledak dan berhasil mendarat di laut sementara "kru" yang berupa manekin juga tak terkena kobaran api di dalam kapsul.
Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengucapkan selamat kepada SpaceX atas pengujian peledakan roket yang dinilai telah berhasil.
Sementara itu, founder SpaceX, Elon Musk, menggambarkan bahwa pengujian peledakan roket merupakan sesuatu yang sempurna.
"Sangat sempurna, aku sangat bersemangat, ini benar-benar bagus," kata Elon Musk.
Karena tes pelepasan darurat kapsul Crew Dragon dari roket Falcon 9 berjalan sukses, NASA dan SpaceX bersiap meluncurkan roket menggunakan awak di tahun 2020 ini.