Hitekno.com - Teleskop NASA, kepler belum lama ini menemukan sebuah bintang kerdil dengan perilaku mirip vampir. Penemuan ini jelas saja mengejutkan, pasalnya hal tersebut belum dijumpai sebelumnya.
Penemuan yang langka ini lalu dibahas oleh para ilmuwan dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Mengutip dari CNN, ilmuwan menyebut temuan langka ini sebagai super outburst karena sifatnya yang berpusat pada sistem dengan jarak yang sangat jauh.
Baca Juga: Salah Menilai Risiko Virus Corona di Wuhan, WHO Minta Maaf
Para ilmuwan menemukan bintang kerdil ini dengan sifat yang mendadak menjadi 1.600 kali lebih cerah dalam waktu kurang dari satu hari. Namun terang ini kemudian memudar di beberapa waktu berikutnya.
Bintang kerdil ini diketahui berada dalam sebuah sistem bintang dengan bintang kerdil putih serta bintang kerdil cokelat yang ukurannya sekitar 1/10 dari bintang kerdil putih.
Setelah diteliti, bintang kerdil putih ini merupakan bagian inti yang tersisa dari bintang mirip Matahari ketika telah menua.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar di WA, Benarkah Virus Corona Sampai RSUP Dr Sardjito?
Sedangkan bintang kerdil cokelat berada di sekeliling bintang kerdil putih setiap 83 menit. Kedua bintang ini dipisahkan dalam jarak 400.000 kilometer yang hampir sama dengan jarak Bumi dan Bulan.
Karena jarak yang dekat, gravitasi bintang kerdil putih begitu kuat hingga dapat menyedot material dari bintang kerdil cokelat. Sifat ini yang membuat bintang kerdil ini disebut mirip vampir.
Lebih lanjut, para ilmuwan menjelaskan bahwa penemuan bintang kerdil dengan perilaku mirip vampir ini sudah dipelajari sejak lama.
Baca Juga: Tanaman Ini Tumbuh di Sela-sela Keyboard, Netizen: Pupuknya Virtual?
Mengejutkan rasanya jika bintang kerdil dengan perilaku mirip vampir ini baru ditemukan sekarang tanpa disengaja dan dilakukan oleh teleskop NASA, kepler.
Selanjutnya, penelitian mendalam mengenai bintang kerdil yang mirip vampir ini akan terus dilakukan untuk mengetahui dengan pasti mengenai sifat dan jenisnya.
Baca Juga: Belum Terpecahkan, Ilmuwan Menemukan "Populasi Hantu" di Suku Afrika Kuno