Hitekno.com - Kisah malin kundang mungkin hanya dianggap sebagai cerita rakyat, namun seorang gadis baru-baru ini dilaporkan mengalami fenomena saat sebagian tubunya berubah jadi batu. Mengenai hal ini, para ilmuwan rupanya memiliki penjelasan mengenai hal tersebut.
Seperti yang diketahui, malin kundang merupakan cerita rakyat asal Sumatera Barat yang berkisah mengenai seorang anak yang dikutuk ibunya usai tidak mengakui sang ibu.
Mengutip Daily Mail, kulit tubuh gadis 7 tahun ini mendadak berubah warna menjadi abu-abu dengan bentuk yang keras, tebal, dan bersisik.
Baca Juga: Lawan Sentimen Rasis Virus Corona, Pemuda China Lakukan Ini
Fenomena ini disebut sebagai mutasi kulit langka yang membuatnya berubah menjadi batu. Hampir sebagian tubuh gadis ini berubah menjadi batu secara perlahan, kini hanya bagian wajah dan dadanya yang masih berwujud kulit normal.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa gadis ini mengidap penyakit langka yang hanya dialami oleh 24 kasus lainnya di seluruh dunia.
Dalam dunia medis, fenomena penyakit langka ini disebut bernama ichthyosis yang membuat kulit manusia berubah warna menjadi merah, bersisik dan melepuh di beberapa bagian.
Baca Juga: Momen Haru Perpisahan Perawat dengan Anaknya demi Perangi Virus Corona
Kondisi ini yang membuat sebagian besar kulit gadis ini terlihat berbuah menjadi batu layaknya sosok malin kundang yang dikutuk sang ibu.
Sejauh ini, penyakit langka ichthyosis belum bisa disembuhkan dan belum menemukan penawar untuk hal ini.
Pada dasarnya, hal ini menyerang regenerasi kulit dalam tubuh manusia dan membuatnya berubah menjadi keras layaknya batu serta memiliki permukaan yang bersisik.
Baca Juga: Sempat Berkembang, Galaksi Langka Ini Tiba-tiba Ditemukan Mati
Cukup mencuri perhatian, fenomena gadis dengan kulit yang berubah jadi batu ini masih dalam penelitian dan perawatan serius.
Diharapkan obat penawar dari penyakit yang merubah kulit menjadi batu ini segera ditemukan untuk mengurangi penderita dengan penyakit serupa.
Baca Juga: Baru Lahir di Wuhan, Bayi Ini Langsung Positif Terinfeksi Virus Corona