Februari Jadi Puncak Musim Hujan, BMKG Peringatkan Potensi Banjir

Curah hujan di Indonesia pada Februari berada di kriteria menengah dengan intensitas 50-150 mm per dasarian.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 09 Februari 2020 | 07:30 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Potensi banjir masih menghantui sejumlah wilayar di Tanah Air, pasalnya puncak musim hujan ada di bulan Februari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun meminta publik waspada.

BMKG meminta peningkatan kewaspadaan terhadap potensi banjir, longsor, banjir bandang, dan gelombang tinggi sebagai dampak dari puncak musim hujan.

Puncak musim hujan tahun ini diperkirakan berada di sepanjang bulan Februari, sehingga menyebabkan timbulnya curah hujan tinggi.

Baca Juga: Potensi Hujan Lebat pada Februari - Maret, BMKG: Waspada Banjir!

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam sambungan video kepada media di Kantor BMKG Jakarta, Sabtu (8/2/2020) mengatakan curah hujan di Indonesia pada Februari, yang dibagi menjadi tiga dasarian (periode per 10 hari), berada di kriteria menengah dengan intensitas 50-150 mm per dasarian.

"Berdasarkan analisis spasial distribusi curah hujan, perkembangan musim hujan hingga akhir Januari 2020, 99 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sedangkan 1 persen wilayah masih mengalami musim kemarau," kata Dwikorita.

Wilayah yang sudah memasuki musim hujan meliputi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Bali, NTB, sebagian NTT, Pulau Kalimantan, sebagian besar Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Penampakan Dua Sinar Matahari di Makassar Bikin Heboh, Ini Kata BMKG

"Akan terjadi curah hujan tinggi tidak hanya di Jabodetabek, tapi di wilayah Indonesia lainnya. Masih harus waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi terjadi banjir, banjir bandang, longsor, dan gelombang tinggi," kata Kepala BMKG.

Warga yang sedang beristirahat sejenak saat Car Free Night yang diwarnai hujan, di malam perayaan Tahun Baru 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). [Suara.com / Alfian Winanto]
Warga yang sedang beristirahat sejenak saat Car Free Night yang diwarnai hujan, di malam perayaan Tahun Baru 2020 di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019). [Suara.com / Alfian Winanto]

Pada dasarian pertama Februari wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada pada Sumatera Barat bagian selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah bagian tengah, Kalimantan Barat bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, Sulawesi Selatan bagian utara, dan Papua bagian tengah.

Pada dasarian kedua Februari wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Jambi bagian barat, Jawa Barat bagian timur, Jawa Tengah bagian timur, dan Papua bagian tengah.

Baca Juga: Penjelasan BMKG Mengenai Erupsi Gunung Api yang Disertai Petir

Pada dasarian ketiga Februari wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Papua bagian tengah.

Perkiraan puncak musim hujan di hampir seluruh wilayah Indonesia ini berdasarkan analisis BMKG terhadap fenomena gelombang atmosfer (Kelvin Wave dan Equatorial Rossby), MJO, dan Angin Monsun Asia yang berkontribusi cukup signifikan dalam proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Selain itu, kondisi suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan massa uap air secara lokal.

Baca Juga: Heboh Fenomena Ikan Lompat ke Darat di Gorontalo, Ini Penjelasan BMKG

Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)
Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)

Saat ini terpantau Siklon Tropis Damien (962 hPa) bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia yang berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara.

"Maka kami imbau kepada masyarakat dan pihak-pihak terkait agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, kilat petir, pohon tumbang, dan jalan licin," imbuhnya.

Ia meminta, masyarakat untuk lebih sering memantau perkembangan cuaca ini karena berkembang secara dinamis melalui @infoBMKG di berbagai sosial media, dan juga website BMKG.

"Semoga semua dapat diwaspadai dan dimitigasi," ungkap Kepala BMKG. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB