Hitekno.com - Pengembangan baterai litium telah mengantarkan dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof Agus Purwanto memenangkan penghargaan Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) Science and ology Award.
"Pada penelitian ini saya bersama tim riset di UNS telah berhasil mensitesis bahan berbasis nickel cobalt aluminium oxide (NCA) dan lithium titanat (LTO) sebagai bahan utama baterai litium," Prof Agus Purwanto di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Selain itu, Guru Besar Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) UNS tersebut juga mengembangkan metode daur ulang NCA untuk menurunkan biaya produksi.
Baca Juga: Xiaomi Super Charge Turbo 100 Watt, Isi Baterai Penuh dalam 17 Menit
"Tim ini juga sudah membangun sistem produksi baterai yang efisien untuk berbagai aplikasi," kata Prof Agus Purwanto.
Melalui penghargaan tersebut, ia berharap bisa memberikan kontribusi yang baik bagi UNS dan menjadi inspirasi bagi kampus dan lembaga pendidikan lainnya agar lebih termotivasi untuk melakukan hal yang lebih baik.
Sebelumnya, terkait dengan baterai litium sendiri, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan perguruan tinggi tersebut sudah mulai mengembangkannya sejak tahun 2012 sejalan dengan pencanangan program Mobil Listrik Nasional.
Baca Juga: Nggak Perlu Charge Seharian, 5 Cara Ini Bikin Baterai Ponsel Kamu Awet
"Baterai litium yg dikembangkan UNS saat ini dapat diaplikasikan untuk kendaraan listrik dan alat penyimpan energi dari pembangkit energi yang terbarukan," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, hingga saat ini sebagian sebagian besar bahan material yang digunakan untuk produksi baterai litium masih impor.
"Oleh karena itu, kami sudah merencanakan pengembangan ke depan akan menggunakan material aktif dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri," tutup Jamal. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga: Uninstall Sekarang, 17 Aplikasi Ini Bikin Baterai Smartphone Boros