Menteri Iran Pamer Baju Luar Angkasa, Desainnya Penuh Kejanggalan!

Baju luar angkasa Iran mirip baju anak dengan logo NASA di Amazon.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Jum'at, 21 Februari 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi baju luar angkasa Iran dan baju imitasi di Amazon. (Kolase Twitter)

Ilustrasi baju luar angkasa Iran dan baju imitasi di Amazon. (Kolase Twitter)

Hitekno.com - Selain Amerika Serikat, Rusia dan China, Iran serta India juga berambisi dalam mengembangkan teknologi roket luar angkasa mereka. Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran, Mohammad-Javad Azari Jahromi, yang pamer baju luar angkasa justru dibanjiri meme oleh netizen.

Bagaimana tidak, baju luar angkasa yang mereka pamerkan diduga merupakan baju luar angkasa yang dibeli dan didaur ulang dari baju imitasi di Amazon.

Pada tanggal 4 Februari 2020, menteri Iran tersebut mencuitkan kata-kata bertuliskan "Baju luar angkasa #MasaDepanCerah".

Baca Juga: Dikirim ke Bulan dan Mars, NASA Buka Lowongan Astronot Baru

Cuitan itu diikuti oleh gambar pakaian luar angkasa yang diharapkan akan dipakai oleh astronot Iran di masa depan.

Tak butuh lama, banyak netizen yang membongkar kejanggalan desain baju luar angkasa yang dibagikan oleh menteri Iran tersebut.

Baju luar angakasa yang dipamerkan oleh salah satu Menteri Iran. (Twitter/ radiojibi)
Baju luar angakasa yang dipamerkan oleh salah satu Menteri Iran. (Twitter/ radiojibi)

Azari Jahromi mencuitkan baju luar angkasa setelah ia menghadiri acara di suatu sekolah dan memberikan rencana bahwa Iran akan menancapkan bendera di Bulan suatu saat nanti.

Baca Juga: Catat Sejarah, NASA Lakukan Perjalanan Luar Angkasa Khusus Perempuan

Seorang jurnalis sekaligus pemerhati politik di Timur Tengah bernama Ahmad Batebi dengan akun Twitter @radiojibi membuat sebuah thread yang mengungkapkan kejanggalan baju luar angkasa Iran.

Ia mengungkapkan bahwa baju luar angkasa Iran sangat mirip dengan kostum luar angkasa imitasi untuk anak dengan logo NASA seharga 20 dolar AS atau Rp 275 ribu di Amazon.

Baca Juga: Siapkan Misi ke Bulan dan Mars, Roket Luar Angkasa China Sukses Meluncur

Kejanggalan terungkap setelah terdapat logo bekas bordiran logo NASA dan logo persegi di sampingnya.

Bisa jadi, baju luar angkasa Iran itu hanya baju luar angkasa anak di Amazon yang dimodifikasi dan di balik sehingga mirip baju luar angkasa baru.

Cuitan dari Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Iran langsung dihapus setelah banyak netizen memberikan balasan meme pada kolom komentar di bawahnya.

Baca Juga: 4 Peristiwa Luar Angkasa Paling Heboh 2019, dari Gerhana hingga Penampakan

Baju luar angkasa yang dipamerkan oleh Iran diduga merupakan baju dari toko online Amazon. (Twitter/ radiojibi)
Baju luar angkasa yang dipamerkan oleh Iran diduga merupakan baju dari toko online Amazon. (Twitter/ radiojibi)

Dilansir dari IFLScience, cuitan di atas diunggah sebelum peluncuran satelit untuk merayakan peringatan 41 tahun Revolusi Islam Iran.

Namun peluncuran roket yang berada pada 230 kilometer sebelah tenggara Teheran, Iran, gagal menempati orbit.

Cuitan dari Menteri Iran yang pamer baju luar angkasa telah dihapus (Twitter/ azarijahromi)
Cuitan dari Menteri Iran yang pamer baju luar angkasa telah dihapus (Twitter/ azarijahromi)

Roket yang diberi nama Zafar 1 gagal menuju orbit yang telah ditentukan karena kecepatannya terlalu rendah.

Pemerintah Iran masih belum berkomentar atas baju luar angkasa yang dinilai oleh netizen mirip baju anak dengan logo NASA tersebut.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB