Pertama Kalinya, Astronom Menemukan Oksigen di Luar Galaksi Bima Sakti

Ilmuwan menemukan oksigen molekuler yang bisa digunakan untuk manusia bernafas di luar galaksi Bima Sakti.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 25 Februari 2020 | 19:00 WIB
Penampakan galaksi Markarian 231. (Wikipedia/ NASA)

Penampakan galaksi Markarian 231. (Wikipedia/ NASA)

Hitekno.com - Luar angkasa masih menyimpan sejuta misteri yang menunggu untuk dipecahkan. Pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan oksigen molekuler (gas yang dibutuhkan manusia untuk bernafas) di sebuah galaksi di luar galaksi Bima Sakti.

Sebagai referensi, oksigen adalah unsur paling umum ketiga di kosmos, setelah hidrogen dan helium.

Jadi para astronom pernah berpikir bahwa oksigen molekuler, O2, akan menjadi umum di luar angkasa antara bintang-bintang.

Baca Juga: Ilmuwan Ingin Ubah Debu Bulan Menjadi Oksigen, Bagaimana Caranya?

Tetapi meskipun telah dilakukan pencarian berulang kali, tidak ada yang pernah melihat oksigen molekuler di luar galaksi kita (Bima Sakti), hingga sampai penelitian ini diungkapkan.

Junzhi Wang, seorang astronom di Shanghai Astronomical Observatory, China dan para peneliti lainnya melihat molekul khusus di sebuah galaksi bernama Markarian 231.

Molekul oksigen pernah ditemukan di Nebula Orion. (Wikipedia/ NASA)
Molekul oksigen pernah ditemukan di Nebula Orion. (Wikipedia/ NASA)

Terletak 560 juta tahun cahaya di konstelasi Ursa Major, Markarian 231 adalah galaksi terdekat dengan Bumi yang berisi quasar.

Baca Juga: Super Masif, Ilmuwan Teliti Galaksi Terbesar di Alam Semesta

Galaksi tersebut didukung oleh quasar pusat atau inti galaksi yang sangat cerah.

Terdapat gas yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di mana menjadi sangat panas sehingga bersinar cemerlang.

Menggunakan data dari teleskop radio berbasis darat di Spanyol dan Prancis, para astronom melihat radiasi dengan panjang gelombang 2,52 milimeter.

Baca Juga: Berada di Luar Galaksi, Medan Magnet Raksasa Ini Punya Bentuk Menakjubkan!

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal pada 1 Februari 2020, para astronom menjelaskan bahwa radiasi gelombang tersebut adalah tanda keberadaan oksigen.

Desain artistik lubang hitam di Markarian 231. (NASA)
Desain artistik lubang hitam di Markarian 231. (NASA)

"Ini adalah pendeteksi anoksigen molekuler pertama dalam objek di luar galaksi," kata Wang dikutip dari Science News.

Di dalam galaksi kita sendiri, oksigen pernah ditemukan di dua awan pembentuk bintang yaitu Nebula Orion dan awan Rho Ophiuchi.

Baca Juga: Kadar Oksigen di Mars Meningkat, Kabar Baik atau Buruk?

Namun, oksigen molekuler yang membentang di pinggiran cakram galaksi mempunyai tingkat 100 kali lebih besar dibandingkan tingkat kandungan pada Nebula Orion.

Apakah penemuan oksigen berarti kita telah menemukan bukti alien? Ilmuwan masih terlalu jauh untuk meneliti ke arah sana.

Kita tahu bahwa oksigen sangat penting bagi kehidupan di Bumi, tetapi itu bukan penyebab utama bukti bahwa kehidupan itu ada.

Dan mungkin saja makhluk hidup asing bahkan tidak membutuhkan oksigen untuk hidup.

Namun, kelimpahan oksigen ini merupakan tanda positif bahwa bagian dari luar angkasa (meski di luar galaksi) berpotensi dapat mendukung kehidupan seperti manusia meski harus diteliti lebih dalam lagi oleh ilmuwan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB