Geger Salju Darah Muncul di Antartika, Ternyata Ini Penyebabnya

Salju di Antartika terlihat merah seperti darah. Ini penjelasannya.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 26 Februari 2020 | 16:00 WIB
Salju darah di Antartika. [Facebook/Міністерство освіти і науки України]

Salju darah di Antartika. [Facebook/Міністерство освіти і науки України]

Hitekno.com - Baru-baru ini semapt ramai foto penampakan salju darah muncul di Antartika atau Kutub Selatan Bumi. Ternyata ada penjelasan ilmiah mengenai fenomena alam ini.

Baru-baru ini, para ilmuwan Ukraina mengambil foto terjadi fenomena unik di Antartika. Tumpukan salju di sekitar pangkalan mereka di Antartika, memerah, seolah berlumur darah.

Bukan tanpa alasan, para ilmuwan itu mengungkapkan alasan sains di baliknya. Pangkalan Penelitian Vernadsky yang terletak di titik Marina di Pulau Galindez Kepulauan Argentina dulu dimiliki oleh Inggris, tetapi dijual ke Ukraina dengan harga 1 poundsterling pada 1996.

Baca Juga: Ada Air Hangat di Bawah Gletser Antartika, Efek Seram Ini Jadi Ancaman

Sekarang menjadi rumah bagi Pusat Ilmiah Nasional Ukraina di Antartika, yang mengatakan bahwa warna merah dihasilkan oleh ganggang yang diidentifikasi sebagai Chlamydomonas nivalis yang dikenal sebagai penyebab fenomena yang disebut sebagai 'salju semangka' atau 'salju darah'.

Salju darah di Antartika. [Facebook/    ]
Salju darah di Antartika. [Facebook/ ]

Sebagaimana dilansir laman Metro.uk Chlamydomonas nivalis adalah spesies ganggang hijau yang mengandung pigmen merah sekunder yang melindunginya dari radiasi ultraviolet, dan tidak seperti kebanyakan ganggang air tawar, ia tumbuh subur di dingin dan khususnya air beku.

Salju darah di Antartika. [Facebook/    ]
Salju darah di Antartika. [Facebook/ ]

Warna merah menyerap sinar matahari, melelehkan salju yang pada gilirannya memberikan lebih banyak air untuk tumbuh ganggang.

Baca Juga: Pantuan Satelit, Gunung Es di Antartika Longsor Seukuran Kota Surabaya

Menurut para ilmuwan, cuaca hangat yang tidak sesuai musim di Antartika telah memicu kedatangan awal fenomena tersebut.

Selama beberapa bulan musim dingin, ganggang tetap tidak aktif tetapi di musim semi, peningkatan kadar cahaya, air lelehan dan nutrisi merangsang perkecambahan.

Itulah penjelasan kenapa bisa muncul salju darah di Antartika, yang ternyata bukan darah. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Baca Juga: Temukan Bangunan Misterius di Antartika, Buktikan Teori Konspirasi Ini

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB