Dalam Hitungan Pekan, AS akan Uji Vaksin Virus Corona ke Manusia

Masih diperlukan waktu setahun sampai setahun setengah untuk mengetahui apakah vaksin virus corona itu benar-benar manjur.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 14 Maret 2020 | 10:45 WIB
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Hitekno.com - Dalam hitungan minggu, Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya akan memulai pengujian calon vaksin virus corona COVID-19 ke manusia. 

Direktur institut nasional Amerika Serikat untuk Penyakit Alergi dan Menular, Anthony Fauci, dalam pertemuan dengan Kongres AS pada Kamis (13/3/2020).

"Kami sebelumnya mengatakan bahwa butuh dua atau tiga bulan agar bisa mengujinya ke manusia," kata Fauci, salah satu pejabat AS yang terlibat aktif dalam pencegahan virus corona Covid-19.

Baca Juga: Sukses Buka Segel Sosis Tanpa Digunting, Netizen: Pakai Tenaga Dalam?

"Tetapi menurut saya, kita akan bisa lebih baik dari itu. Saya harap, dalam beberapa pekan, kami bisa mengumumkan ke kalian semua, bahwa kami sudah mengujinya ke manusia," terang dia.

Meski demikian ia menegaskan bahwa saat ini AS belum memiliki vaksin untuk melawan virus corona.

"Saya ingin menegaskan agar kalian paham dan saya sudah mengatakannya berulang kali, bahwa ini bukan berarti kita sudah memiliki vaksin. Masih diperlukan waktu setahun sampai setahun setengah untuk mengetahui apakah vaksin itu benar-benar manjur," kata Fauci.

Baca Juga: Viral! Varian Terbaru Pocky Goreng Ini Bikin Netizen Ngamuk

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Lembaga yang dipimpin Fauci kini sedang bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Moderna untuk mengembangkan vaksin virus corona Covid-19.

Fauci mengatakan bahwa calon vaksin yang dikembangkan mengandung material genetik yang disebut messenger RNA atau mRNA yang diproduksi di laboratorium.

Menurut para ilmuwan, mNRA adalah kode genetik yang bertugas mengajarkan sel-sel manusia cara memproduksi protein yang biasa ditemukan pada bagian luar virus corona.

Baca Juga: Kocak, Pengunjung Ini Nantangin Balik Petugas saat Pemeriksaan Suhu

Jika berhasil mengenali protein milik virus corona itu, sel-sel manusia diharapkan bisa secara otomatis mengembangkan daya tahan atau sistem kekebalan secara otomatis.

Sebelumnya media-media Israel juga mengabarkan bahwa pemerintah Benyamin Netanyahu dalam hitungan hari akan mengumumkan telah berhasil mengembangkan calon vaksin virus corona. Belakangan kabar itu dibantah oleh Kementerian Pertahanan Israel. (Suara.com/Liberty Jemadu)

Baca Juga: Kreatif, Desainer China Buat Baju Anti Virus Corona

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB