Pasien Pertama Virus Corona Covid-19 Akhirnya Ditemukan, Pria 55 Tahun

China mengaku telah menemukan siapa pasien pertama virus corona COVID-19.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 19 Maret 2020 | 12:30 WIB
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Hitekno.com - Siapa manusia pertama yang terinfeksi virus corona COVID-19 ini? Berbagai pihak pun berusaha mencari sosok yang disebut patient zero alias pasien pertama virus corona ini.

Setelah investigasi, akhirnya China mengaku telah menemukan siapa pasien pertama virus corona COVID-19 tersebut.

Temuan mengejutkan ini dilaporkan oleh South China Morning Post, yang menyebut pasien tersebut adalah lelaki 55 tahun asal Provinsi Hubei, China.

Baca Juga: Kreatif, Desainer China Buat Baju Anti Virus Corona

Ia diketahui mengalami perawatan di rumah sakit sejak 17 November 2019, satu bulan lebih awal dari data kasus virus Corona Covid-19 yang dimiliki pemerintah China.

Berbeakal temuan ini, ilmuwan sedang membuat peta transmisi penularan Corona Covid-19 yang mulai mewabah sejak bulan Januari. Meski begitu, dokter-dokter sejatinya sudah mengetahui ada ancaman ini sejak bulan Desember.

Adalah Zhang Jixian, dokter dari RS Pengobatan Terpadu Barat dan China, yang melaporkan pada otoritas kesehatan tentang penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru.

Baca Juga: Wabah Virus Corona di China Menurun, Sekolah Mulai Buka Lagi

Pada saat itu, jumlah pasien terinfeksi virus corona COVID-19 ini sudah mencapai lebih dari 180 orang.

Perjalanan penyakit berjalan sangat cepat, hingga pada akhir tahun 2019 kasus mencapai 266 dan bertambah menjadi 381 di hari pertama tahun 2020.

Proses penemuan patient zero

Baca Juga: CEK FAKTA: Warga China Rebutan Alquran Karena Uighur Kebal Virus Corona?

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada bulan November, tidak ada konfirmasi siapakah patient zero tersebut.

Keterangan yang didapat South China Morning Post hanyalah pasien berusia 39 hingga 79 tahun, dan merupakan penduduk Wuhan, ibukota provinsi Hubei.

Sementara itu laporan BBC Indonesia, jaringan Suara.com, menyebut identifikasi pasien nol sangat penting.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Anies Baswedan Pulangkan Imigran China ke Negaranya?

Alasannya dengan mengetahui orang pertama pemicu wabah penyakit, akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti bagaimana, kapan, dan mengapa suatu wabah bisa terjadi.

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan inilah yang dapat digunakan untuk mencegah orang-orang terkena penyakit dan juga bisa menjadi pembelajaran serta sumber informasi ketika terjadi wabah serupa di masa mendatang.

Satu kajian yang dilakukan para peneliti China, yang diterbitkan jurnal medis The Lancet, mengeklaim kasus pertama virus corona terjadi pada 1 Desember, jauh lebih awal dari keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dikatakan pula orang yang terkena virus corona tersebut "tak punya kontak" dengan pasar hewan di Wuhan.

Wu Wenjuan, dokter senior di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan dan salah seorang penulis hasil penelitian kepada BBC "pasien pertama pertama berusia lanjut dan mengidap Alzheimer".

"Ia [pasien] tinggal sekitar empat atau lima halte bus dari pasar hewan di Wuhan ... karena ia sakit, ia tidak keluar rumah," jelas Wu Wenjuan.

Ia menambahkan bahwa tiga orang lainnya menunjukkan tanda-tanda terkena virus corona, dua di antaranya tidak ke pasar hewan di Wuhan.

Meski demikian, peneliti juga menemukan 27 orang dari 41 sampel pasien yang dirawat di rumah sakit pada awal wabah "pernah ke pasar hewan dan ikan laut di Wuhan".

Hipotesis bahwa wabah berawal dari pasar tersebut dan mungkin ditularkan dari binatang hidup ke manusia sebelum menyebar dari manusia ke manusia sangat mungkin diterima, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Suara.com/ M. Reza Sulaiman).

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB