Hitekno.com - Virus corona baru alias COVID-19 menjadi sorotan publik, karena penyebarannya masih membahayakan. Tak kecuali adanya teori konspirasi yang ikut merebak terkait virus ini.
Salah satu teori konspirasi yang beredar, mengklaim kalau virus corona tidak berasa dari alam. Melainkan hasil rekayasa manusia di sebuah laboratorium.
Namun sebelum teori virus corona buatan manusia ini dianggap benar oleh masyarakat, para peneliti langsung membantahnya.
Baca Juga: Setelah AS, China Segera Uji Klinis Vaksin Virus Corona
Sekelompok peneliti dari Scripps Research, Amerika Serikat telah menganalisa data genom dari virus corona yang sudah tersedia untuk publik dan mereka tidak menemukan bukti bahwa ia dibuat di laboratorium oleh pihak tertentu.
Artinya, hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa Sars-Cov-2 memang merupakan virus yang terbentuk dari evolusi alamiah.
"Dengan membandingkan rangkaian data genom yang tersedia, kami dengan tegas dapat menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," jelas pemimpin studi, Dr. Kristian Andersen, seperti dikutip dari Mirror, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah RSU Airlangga Merilis Daftar Harga Periksa Covid-19?
Sebelum sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti menganalisis protein yang berada di bagian luar virus yang digunakan untuk memasuki sel manusia.
Hasilnya, terungkap bahwa protein itu sangat efektif untuk mengikat sel manusia sehingga sangat memungkinkan bahwa corona terbentuk dari hasil seleksi alam.
Struktur molekular keseluruhan virus corona juga mengindikasikan bahwa ia muncul dari alam, bukan dibuat oleh manusia. Mereka berpendapat, virus ini kemungkinan besar berasal dari hewan yang melompat ke manusia.
Baca Juga: Potret Dokter Istirahat Usai Tangani Pasien Virus Corona Ini Bikin Terharu
"Jika seseorang ingin membuat virus corona baru, mereka akan merekonstruksinya dari virus yang menyebabkan penyakit. Tapi ditemukan bahwa SARS-CoV-2 berbeda secara substansial dari virus corona yang sudah diketahui," tandasnya.
Para peneliti berpendapat, temuan ini sangat penting untuk membantah hoaks virus corona yang banyak beredar di dunia maya.
Itulah bantahan para peneliti pada teori konspirasi yang mengklaim virus corona buatan manusia di sebuah laboratorium. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Baca Juga: Pasien Pertama Virus Corona Covid-19 Akhirnya Ditemukan, Pria 55 Tahun
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.