Sebelum COVID-19, Ada Pneumonia Aneh yang Lebih Dulu Muncul di Italia

Jumlah kematian karena COVID-19 di Italia telah melampaui China, tempat pertama keberaaan virus ini dilaporkan.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 24 Maret 2020 | 11:19 WIB
Ilustrasi masker dan obat. (Pixabay)

Ilustrasi masker dan obat. (Pixabay)

Hitekno.com - Italia menjadi salah satu negara yang menderita karena penyebaran virus corona baru yang bernama COVID-19. Namun sebelum ini melanda, ternyata ada laporan pneumonia aneh yang lebih dulu menyebar.

Disebutkan kalau pneumonia aneh ini telah menyebar lebih dulu sejak November 2019 di utara Italia. Kejadian ini beberapa minggu sebelum dokter di China sadar ada virus corona baru yang akhirnya dinamakan COVID-19 ini.

Giuseppe Remuzzi, Direktur Institut Riset Farmakologi Mario Negri di Milan, dalam wawancara dengan NPR, stasiun radio Amerika Serikat, mengatakan bahwa pnemonia itu sangat aneh dan sangat efeknya parah saat menimpa orang-orang berusia lanjut.

Baca Juga: WHO Sebut Lockdown Saja Tak Cukup untuk Lawan Virus Corona, Lalu Apa?

"Para praktisi kesehatan ingat, mereka sudah mulai melihat pnemonia aneh, sangat parh, terutama pada orang lanjut usia pada Desember dan bahkan November," kata Remuzzi seperti dilansir dari NPR oleh South China Morning Post (SCMP).

"Ini artinya virus itu merebak, setidaknya di Lombardy (Italia bagian utara), sebelum kita sadar akan merebaknya virus di China," lanjut dia.

Komentar Remuzzi itu muncul ketika para ilmuwan sedang mencari asal-muasal virus corona baru Sars-Cov-2 yang menjadi wabah di seluruh dunia. Selama ini media melaporkan bahwa virus itu berasal dari Wuhan, Hubei, China.

Baca Juga: 5 Strategi Lawan Virus Corona, Telah Sukses di Beberapa Negara

Tetapi para ilmuwan di China mengatakan bahwa bukan karena pertama kali dilaporkan di China, berarti virus tersebut berasal dari China. Sampai saat ini belum diketahui dari mana asalnya virus penyebab wabah Covid-19.

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Italia sendiri melaporkan kasus penularan lokalnya pada 21 Februari 2020. Sebelumnya semua kasus Covid-19 di Italia diklaim sebagai kasus import atau dari negara lain.

Italia juga sudah menutup penerbangan ke China pada 31 Januari dan menjadi negara pertama yang membatasi diri dengan Tiongkok akibat Covid-19.

Baca Juga: Menurut Peneliti, Inilah Tempat Teraman dari Penyebaran Virus Corona

Saat ini sudah ada lebih dari 53.000 kasus virus corona baru Covid-19 di Italia, dengan korban meninggal lebih dari 5.400 orang - lebih banyak dari China yang mencapai 3.270 korban jiwa. Di China, kasus Covid-19 mencapai lebih dari 80.000.

Di Wuhan, tempat penyakit ini pertama kali terdeteksi, dokter mulai sadar akan adanya pnemonia aneh yang penyebabnya tak dikenal, pada Desember 2019.

Sumber resmi pemerintah China menyebut bahwa kasus pertama tercatat pada 1 Desember, tetapi sejumlah media - termasuk SCMP - melaporkan bahwa kasus pertama Covid-19 di Wuhan diduga sudah ada pada tanggal belasan November.

Baca Juga: WHO Tetapkan Virus Corona Sebagai Pandemik, Apa Bedanya dengan Epidemi?

Soal penyebarannya di Italia, para ilmuwan saat ini menduga bahwa virus itu dibawa oleh warga Italia yang sebelumnya memiliki riwayat kontak dengan warga China pada akhir Januari.

Itulah temuan pneumonia aneh yang diklaim ada di utara Italia sebelum virus corona COVID-19 mewabah. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB