Hitekno.com - Virus corona baru yang disebut-sebut sebagai penyebab COVID-19 ini telah menjadi momok bagi dunia, tak terkecuali Indonesia. Pasalnya telah merenggut banyak nyawa dan penyebarannya yang cepat.
Menurut laporan, pertama virus corona baru ini ditemukan di Wuhan, China. Namun kini telah menyebar dan menjangkiti berbagai negara.
Pernahkah terpikirkan, kenapa virus berbahaya yang disebut berasal Wuhan tersebut diberi nama virus corona?
Baca Juga: Sebelum COVID-19, Ada Pneumonia Aneh yang Lebih Dulu Muncul di Italia
Menurut lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), nama virus corona berasal dari bahasa Latin yang berarti "mahkota".
"Kata corona sendiri adalah bahasa Latin untuk mahkota. Adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu adalah alasan kenapa ia diberi nama tersebut," sebut CDC seperti dilansir laman IB Times, Selasa (24/3/2020).
Lebih jauh lagi, CDC menjelaskan bahwa COVID-19 merupakan keluarga besar virus dengan gejala yang menyerupai pilek atau flu, mulai dari batuk, demam, gangguan tenggorokan, atau hidung meler.
Baca Juga: Ilmuwan Dunia Sebut Penanganan Virus Corona di Indonesia Mengkhawatirkan
Dalam beberapa kasus, gejala virus corona bisa langsung berubah layaknya penyakit serius, seperti radang paru-paru alias pneumonia.
Sementara untuk embel-embel angka "19" pada COVID-19 disematkan sebagai keterangan untul tipe baru virus corona, mengingat virus corona sudah ada sedari dulu.
Jenis lainnya, ada Acute Respiratory Syndrome atau SARS dan Middle East Respiratory Syndrome atau MERS-CoV.
Baca Juga: WHO Sebut Lockdown Saja Tak Cukup untuk Lawan Virus Corona, Lalu Apa?
Menariknya, ada kesamaan dan keterkaitan antara COVID-19 dan SARS. Pasalnya, kedua virus ini berasal dari China.
Jika Covid-19 baru diidentifikasi dari Wuhan pada November tahun lalu, kemunculan pertama SARS juga terjadi di China pada November 2002 sampai Juli 2003.
Saat itu, terdapat sekitar 8.000-an orang terinfeksi dan 774 diantaranya meninggal dunia. Penyebaran SARS sendiri cukup luas karena mencapai 17 negara.
Baca Juga: Ilmuwan: Iklim Panas Perlambat Penyebaran COVID-19, Tapi Tak Matikan Virus
Sedangkan untuk MERS, pertama kali terdeteksi di Arab Saudi pada 2012 dan sejak itu menyebar ke beberapa negara. Para penderita virus ini mengalami sakit pernapasan yang cukup parah dan berpotensi meninggal dunia.
Itulah asal muasal dari mana nama virus corona berasal, juga kenapa wabah penyakit ini dinamkan COVID-19. (Suara.com/ Tivan Rahmat).