Pakar Prediksi Indonesia Jadi Episentrum Baru Virus Corona, Setelah Wuhan

Prediksi pakar kesehatan ini berdasarkan pada temuan kasus virus corona yang meningkat tajam dari hari ke hari di Indonesia.

Agung Pratnyawan | Husna Rahmayunita

Posted: Kamis, 26 Maret 2020 | 18:16 WIB
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Hitekno.com - Selama ini Wuhan, China dikenal sebagai episentrum virus corona COVID-19. Namun kini, kota tersebu sudah mulai membaik dengan banyaknya pasien sembuh.

Pakar Kesehatan Masyarakat, Ascobat Gani memprediksi Indonesia bakal menjadi episentrum baru virus corona Covid-19, setelah Kota Wuhan, China.

Klaim tersebut berdasarkan pada temuan kasus virus corona yang meningkat tajam dari hari ke hari di Indonesia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara, Ini Penjelasan WHO

Ascobat Gani  mengatakan, Indonesia telah kehilangan kendali untuk menekan penularan virus corona yang telah menyebar luas.

"Mungkin kita akan mengikuti Wuhan atau Italia. Saya pikir, kita berada kita berada dalam kisaran tersebut," ucap pakar kesehatan masyarakat tersebut seperti disadur Suara.com dari Reuters, Rabu (25/3/2020).

Pakar mengklaim, lonjakan drastis kasus virus corona di Indonesia disebabkan oleh respons lambat dari pemerintah yang berupaya menutupi jumlah korban sebenarnya.

Baca Juga: Canggih, Ilmuwan Ungkap Paru-paru Pasien Corona Pakai Teknologi VR

Selain itu, fasilitas kesehatan yang kurang mumpuni dan minimnya tenaga medis juga berdampak pada penanganan pasien virus corona, sehingga Indonesia berisiko menjadi episentrum Covid-19.

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Mengalihabhasakan Free Malaysia Today, sebuah studi Pemodelan Matematika untuk Penyakit Menular yang berbasis di London pada hari Senin (24/2) merilis laporan yang menyebutkan bahwa Indonesia hanya melaporkan 2 persen dari jumlah keseluruhan kasus positif virus corona.

Sebanyak 686 kasus yang dilaporkan pada hari itu dianggap sebagai pengecilan skala karena tingkat pengujian yang rendah dan angkat kematian tinggi mencapai 55 orang, tertinggi di Asia Tenggara.

Baca Juga: Ilmuwan Bagikan Seperti Apa Penampakan Virus Corona COVID-19

"Sebenarnya jumlah kasus virus corona mencapai 34.300, lebih banyak dari Iran," demikian bunyi laporan tersebut.

Sementara dalam studi pemodelan lainnya, menurut skenario terburuk, kasus virus corona dapat meningkat hingga mencapai 5 juta di Jakarta pada akhir April.

Maka dari itu, Ascobat Gani mengklaim Indonesia telah kehilangan kendali untuk menekan penularan virus corona ini.

Baca Juga: Ilmuwan Dunia Sebut Penanganan Virus Corona di Indonesia Mengkhawatirkan

Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan Indonesia tak akan berdampak parah seperti Italia atau China setelah membadingkan kasus di dua negara tersebut.

Terlebih setelah pemerintah mengeluarkan tindakan preventif dengan mengimbau warga menerapkan social distancing atau melakukan banyak aktivitas di dalam rumah.

"Kita tidak akan seperti itu. Terpenting, kita mengimbau banyak orang untuk tetap menjaga jarak," kata Achmad Yurianto.

Itulah ungkap Ascobat Gani, pakar kesehatan masyarakat yang memprediksi Indonesia bisa jadi episentrum baru virus corona setelah Wuhan. (Suara.com).

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB