Peringatan Pakar Penyakit, Pandemi Virus Corona Punya Risiko Berulang

Belum berakhir, pakar penyakit menular mewanti-wanti ada risiko pandemi virus corona ini terjadi lagi.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 27 Maret 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Hitekno.com - Dunia sedang berjuang melawan pandemi virus corona penyebab COVID-19 yang tengah merajalela. Belum berakhir, sudah ada pakah penyakit yang mewanti-wanti.

Pakar menyakit menular asal Amerika Serikat mewanti-wanti pandemi virus corona ini punya risiko untuk terjadi lagin.

Pakar penyakit menular AS Dr. Anthony Fauci memperingatkan wabah virus corona yang sedang dialami dunia mungkin merupakan kejadian berulang dan dapat muncul lagi dengan lebih kuat jika tidak ada tindakan pencegahan yang tepat.

Baca Juga: Update Corona 27 Maret 2020: Pasien Positif 1.046 Orang, 87 Meninggal

Dilansir VOA Indonesia, dalam pengarahan harian mengenai virus corona di Gedung Putih, Fauci, Direktur Institut Nasional AS untuk Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan, kasus virus itu mulai muncul di Afrika Selatan dan negara-negara di belahan bumi selatan, di mana musim dingin menjelang.

Ia mengatakan jika wabah besar terjadi di daerah-daerah tersebut, ini akan menjadi indikasi kuat bahwa virus itu muncul berulang dan negara-negara di belahan bumi utara harus bersiap menghadapi putaran ke-dua perebakan virus tahun depan.

Ilustrasi Pandemi virus Corona Covid-19 bisa jadi kejadian berulang. (Shutterstock)
Ilustrasi Pandemi virus Corona Covid-19 bisa jadi kejadian berulang. (Shutterstock)

Fauci mengatakan bahwa hal tersebut memberi penekanan lebih besar mengenai pentingnya melanjutkan upaya membuat vaksin yang siap tersedia apabila putaran kedua virus corona tiba, serta seperangkat obat yang dapat mengobati pasien dengan efektif dan aman.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko: Ada Peringatan Ilmuwan Soal Virus Corona Sejak 2007

Sementara itu, laman Worldometers secara real time pada Jumat (27/3/2020) pukul 02.02 GMT menyatakan total kasus infeksi di seluruh dunia sebanyak 531.804 kasus. Dengan rincian pasien sembuh mencapai 123.942 jiwa dan meninggal dunia 24.703 jiwa.

Amerika Serikat menjadi negara pertama dengan kasus terbanyak di atas China dengan total kasus 85.377. Per hari ini, (27/3/2020), ada 17.166 kasus baru dan 268 kematian baru di berbagai negara bagian.

Pasien yang sembuh tercatat pada angka 1.868 jiwa dan kasus aktif 82.214 dengan di antaranya 2.122 pasien dalam keadaan kritis ataupun serius.

Baca Juga: Peneliti Prediksi Covid-19 Berakhir Saat Musim Panas, Indonesia Kapan?

Ilustrasi Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Pemerintah telah berjuang untuk menghentikan penyebaran virus dan telah mengambil berbagai langkah untuk membatasi pertemuan publik karena orang-orang yang mungkin tidak menunjukkan gejala tetapi terinfeksi dapat menjadi pembawa," demikian dilaporkan Kantor Berita Anadolu.

Prancis menghadapi gelombang korban meninggal terbesar dalam beberapa pekan, setelah otoritas mencatat ada 231 kematian baru akibat virus Corona Covid-19 dalam 24 jam terakhir per Kamis (26/3/2020). Hal ini menambah jumlah total kematian menjadi 1.331.

Itulah peringatan pakar penyakit menular yang mewanti-wanti pandemi virus corona ini punya resiko terulang kembali. (Suara.com/ M. Reza Sulaiman).

Baca Juga: Prediksi Peneliti, Puluhan Ribu Kasus COVID-19 Tak Terdeteksi di Indonesia

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB