Ilmuwan Temukan Dinosaurus Raptor Terakhir yang Hidup di Bumi

Raptor ini diyakini hidup di Bumi pada 67 juta tahun lalu.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Minggu, 29 Maret 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi dinosaurus raptor. (Pixabay/ mdherren)

Ilustrasi dinosaurus raptor. (Pixabay/ mdherren)

Hitekno.com - Dalam sebuah penelitian terbaru, ilmuwan mengklaim bahwa mereka telah menemukan salah satu fosil dinosaurus raptor terakhir yang berhasil hidup di Bumi (sebelum masa kepunahannya). Dinamakan sebagai Dineobellator notohesperus, makhluk ini diyakini sebagai raptor yang hidup pada 67 juta tahun lalu.

Di masa modern, raptor diasosiasikan dengan sebagai burung pemangsa yang mengkonsumsi daging atau bahkan bangkai hewan lain.

Pada masa dinosaurus, anggota keluarga yang masuk sebagai anggota keluarga Dromaeosaurid biasanya dikenal sebagai "raptor".

Baca Juga: Hidup di Zaman Dinosaurus, Kecoak Purba Ini Ditemukan Utuh

Mereka adalah dinosaurus karnivora berbulu dengan ukuran kecil hingga menengah yang hidup di Zaman Kapur.

Profesor Steven Jasinski, seorang kurator paleontologi dan geologi di State Museum of Pennsylvania serta rekan peneliti lainnya berhasil menemukan 20 fosil tulang raptor baru di bebatuan purba daerah San Juan Basin, New Mexico, Amerika Serikat.

Ilustrasi Dineobellator notohesperus yang hidup berdampingan dengan spesies dinosaurus lainnya. (University of Pennsylvania/ Sergey Krasovskiy)
Ilustrasi Dineobellator notohesperus yang hidup berdampingan dengan spesies dinosaurus lainnya. (University of Pennsylvania/ Sergey Krasovskiy)

Penelitian mengenai salah satu dinosaurus raptor terakhir yang berhasil hidup di Bumi telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

Baca Juga: Niat Pamer Bebek Goreng, Netizen Malah Sebut Kepala Dinosaurus

Menurut keterangan resmi di situs University of Pennsylvania, Dineobellator, serta sepupunya Velociraptor Asia, termasuk dalam kelompok dinosaurus yang dikenal sebagai Dromaeosaurid.

Berkat serial film seperti "Jurassic Park" dan "Jurassic World", raptor mempunyai tempat tersendiri di kalangan pecinta dinosaurus.

Ilustrasi Dineobellator notohesperus. (University of Pennsylvania/ Steven Jasinski)
Ilustrasi Dineobellator notohesperus. (University of Pennsylvania/ Steven Jasinski)

Tetapi tidak seperti binatang buas menakutkan yang digambarkan dalam film, Dineobellator hanya punya tinggi sekitar 3,5 kaki (1 meter) dengan panjang hingga 7 kaki (2 meter), jauh lebih kecil dari rekan-rekan Hollywood-nya.

Baca Juga: Ditemukan Ikut Menjadi Fosil, Ternyata Dinosaurus Tak Bebas dari Kutu

Dineobellator akan menambah pemahaman para ilmuwan tentang seperti apa kehidupan di kawasan itu menjelang akhir masa pemerintahan dinosaurus.

Meski terlihat kecil, Dineobellator notohesperus mempunyai gerakan sangat lincah. Cakar mereka juga cukup kuat dan tajam.

Ilustrasi Dineobellator notohesperus. (University of Pennsylvania/ Mary P. Williams)
Ilustrasi Dineobellator notohesperus. (University of Pennsylvania/ Mary P. Williams)

Dilansir dari IFLScience, ilmuwan bahkan berspekulasi bahwa tanda luka atau cekungan di fosilnya membuktikan bahwa mereka pernah berselisih dengan spesies lain (atau mungkin bahkan dengan T-rex).

Baca Juga: Berumur 110 Juta Tahun, Kulit Dinosaurus Ini Mirip Pakaian Perang

Dinosaurus berbulu ini punya karakteristik unik yaitu mereka mempunyai "ekor kemudi".

Ekor tersebut dapat berdiri tegak lurus atau berputar-putar yang memungkinkan mereka menambah kelincahan ketika berburu mangsa.

Fragmen fosil dinosaurus raptor di New Mexico. (University of Pennsylvania)
Fragmen fosil dinosaurus raptor di New Mexico. (University of Pennsylvania)

Bahkan ilmuwan membandingkan kemampuannya dengan top predator seperti citah.

Salah satu dinosaurus raptor terakhir yang hidup di Bumi ini diyakini menghabiskan banyak waktunya di habitat terbuka atau lereng bukit kecil.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB