Hitekno.com - Saat ini Indonesia masih bergelut melawan pandemi virus corona baru COVID-19. Berbagai cara telah menanggulani penyebaran virus ini.
Peneliti Joko Hariyono memprediksi puncak penyebaran virus corona baru COVID-19 di Indonesia akan terjadi pada Mei hingga Juni 2020. Waktu puncak tersebut bertepatan dengan bulan Ramadhan dan lebaran.
ASN di Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta itu menggunakan metode prediksi berbasis konteks dalam menentukan periode puncak penyebaran corona.
Baca Juga: Fadli Zon Ngotot Indonesia Lockdown, Netizen: Mendingan Lockmouth Aja
Hasil penelitian yang digunakan Joko Hariyono ini berdasarkan data harian corona di Indonesia per 21 Maret 2020.
"Dari perolehan data tersebut dihasilkan prediksi periode puncak terjadi antara 70 sampai 100 hari dari kasus pertama ditemukan," kata Joko Hariyono dalam laporan hasil penelitiannya, Selasa (31/3/2020).
Berbeda dengan hasil prediksi dalam penelitian sebelumnya, penelitian kali ini mempertimbangkan beberapa konteks sebagai variabel deviasi untuk menentukan rentang waktu dari awal wabah Covid 19 terjadi di tanah air, hingga Indonesia dinyatakan sembuh dari wabah tersebut.
Baca Juga: Prediksi Peneliti, Puluhan Ribu Kasus COVID-19 Tak Terdeteksi di Indonesia
Konteks yang menjadi pertimbangan antara lain Inisiatif pemerintah dalam membangun kebijakan yang terintegrasi dengan seluruh daerah di tanah air sebagai Informasi Makro, kesiapan penyelesaian secara massif dan penegakan disiplin tindakan preventif untuk menekan angka pertambahan harian, sebagai Informasi pembatasan (restriction); serta internalisasi prosedur preventif oleh masing-masing individu, sebagai informasi individu.
Diperkirakan masa akhir penyebaran virus corona, jumlah kasus orang terinfeksi corona tidak kurang dari 10 ribu kasus.
"Faktor lemahnya penerapan ketegasan Pemerintah ini yang ditengarai peningkatkan angka penambahan harian yang tinggi," ungkap peneliti ini.
Baca Juga: Peneliti Sebut Separuh Penduduk Indonesia Bisa Terinfeksi Jika Tak Lockdown
Periode krisis diperkirakan terjadi pada rentang 40 hingga 70 hari. Dalam periode tersebut, angka penambahan pasien mengalami peningkatan yang cukup drastis.
Sementara itu, waktu penyembuhan diprediksi akan berlangsung lebih lama, yakni 120 hingga 150 hari dari kasus pertama ditemukan atau sekitar bulan Juni hingga Juli 2020.
"Lemahnya ketegasan pemerintah mempengaruhi sebaran kurva dan waktu recovery lebih lama," ucapnya.
Baca Juga: Pakar Prediksi Indonesia Jadi Episentrum Baru Virus Corona, Setelah Wuhan
Itulah kata peneliti Joko Hariyono yang memprediksi puncak penyebaran virus corona di Indonesia terjadi saat Lebaran mendatang. (Suara.com/ Chyntia Sami Bhayangkara).