Hitekno.com - Di saat dunia sedang berperang melawan pandemi virus corona COVID-19, ilmuwan berupaya mencari cara untuk menangkalnya. Termasuk mencari obat virus corona yang manjur.
Para ilmuwan saat ini telah mencoba untuk menggunakan senyawa dalam ganja sebagai penanganan virus corona yang kian hari kian mewabah. Benarkah senyawa tersebut mampu melemahkan virus corona?
Keyakinan ilmuwan ini didasari pendapat bahwa senyawa dalam ganja yaitu Cannabidiol (CBD) mampu melemahkan virus corona.
Baca Juga: Sembuh dari Pemanasan Global, Lubang Ozon Bumi Mulai Tertutup
Tim peneliti dari University of Southern Denmark yang sedang tekun melakukan penelitian untuk mengetahui senyawa dalam ganja yang mampu melemahkan bakteri dan memiliki banyak manfaat.
Senyawa ini disebut senyawa penolong yang mampu meningkatkan kemampuan dan tingkat manjurnya antibiotik. Cannabidiol ini lalu hanya ditemukan dalam tanaman ganja.
Para ilmuwan berpendapat bahwa senyawa Cannabidiol dan antibiotik yang tercampur memiliki efek kuat yang membuat antibiotik lebih manjur.
Baca Juga: Dari Foto NASA, Pemburu Alien Klaim Temukan Fosil Penghuni Planet Mars
Kekuatan yang dihasilkan ini yang membuat para ilmuwan berpendapat bahwa Cannabidiol dapat membunuh berbagai bakteri. Namun bisakah dengan virus corona?
Lebih lanjut, Cannabidiol diketahui dapat meningkatkan efek bacitracin antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus Aureus yang merupakan patogen manusia yang menyebabkan penyakit dari rumah sakit.
Para ilmuwan menjelaskan bahwa pencampuran antara Cannabidiol dan antibiotik mampu menjadi pengobatan terbaru pada infeksi dengan mengandalkan bakteri resisten antibiotik.
Baca Juga: Disangkan UFO, Ternyata Ini Obyek Misterius yang Dipotret NASA
Saat Cannabidiol dan antibiotik bercampur, bakteri tersebut tidak mampu membelah secara normal, pembelahan sel dalam bakteri menurun, hingga membran bakteri menjadi tidak stabil.
Karena kemampuannya ini, para ilmuwan menduga jika senyawa dalam ganja mampu melemahkan virus corona yang kini begitu mengancam kehidupan manusia.
Namun, perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan ganja sebagai salah satu hal yang mampu melemahkan virus corona. Hingga kini, hal tersebut masih menjadi bahan penelitian para ilmuwan.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Rencana NASA ke Bulan Bisa Terhambat
Cannabidiol (CBD) Tidak Bisa untuk Penanganan Virus Corona COVID-19
Seperti dimuat AnalyticalCannabis.com, Cannabidiol (CBD) telah mendapatkan reputasi sebagai sesuatu yang dapat menyembuhkan banyak hal. Sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan analgesiknya telah melihat kanabinoid, dan kanabis itu sendiri, menjadi obat yang umum disarankan untuk segala macam penyakit, mulai dari nyeri kronis, kecemasan, hingga banyak lagi .
Sayangnya, belum ada bukti klinis atau penelitian yang secara persis bisa membuktikan kalau Cannabidiol dapat menjadi obat virus corona COVID-19.
Pimpinan sains dalam Association for the Cannabinoid Industry, Dr Andy Yates mengatakan tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan untuk mencegah virus Corona atau COVID-19.
"Saat ini sama sekali tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan dalam mengubah jalannya penyakit coronavirus (COVID-19) dan saya akan sangat mendesak industri CBD untuk tidak memberikan saran, betapa pun halus, bahwa hal itu terjadi," kata Dr Andy Yates.
Meski bebera pihak percaya senyawa dalam ganja ini bisa menyembuhkan sejumlah penyakit, namun belum ada pembuktian bisa menjadi obat untuk pasien virus corona COVID-19.