Hitekno.com - Sempat beredar teori konspirasi yang mengklaim kalau virus corona baru penyebab COVID-19 ini adalah hasil rekayasa laboratorium.
Bahkan diklaim kalau virus corona baru ini adalah senjata biologi yang bocor. Benarkah klaim teori konspirasi ini? Tentu saja tidak.
Ada hasil penelitian baru yang berhasil mengungkap kalau virus corona jenis baru yang dinamakan SARS-CoV-2 ini murni hasil evolusi alami.
Baca Juga: Terbukti Bukan Rekayasa Laboratorium, Virus Corona COVID-19 Evolusi Alami
Hasil penelitian ini dengan tegas membantah teoris konspirasi tersebut. Karena tidak nampak ada campur tangan manusia bahakan rekayasa laboratorium.
Kabar mengenai bukti virus corona COVID-19 bukan rekayasa laboratorium ini termasuk dalam berita terkni yang sedang ramai.
Lebih lengkapnya, berikut empat berita terkini terkait virus corona pilihan HiTekno.com untuk hari ini, Kamis (2/4/2020).
Baca Juga: Lebih Ampuh, Ilmuwan Unair Klaim Temukan 5 Senyawa Obat Virus Corona
1. Terbukti Bukan Rekayasa Laboratorium, Virus Corona COVID-19 Evolusi Alami
Bagi yang terlanjur percaya, perlu diketahui bahwa itu hanyalah hoaks semata. Sebab dalam temuan yang dipublikasikan baru-baru ini di Jurnal Nature Medicine, disebutkan bahwa SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 adalah produk evolusi alami.
Analisis data sekuens genom publik dari SARS-CoV-2 dan virus terkait tidak menemukan bukti bahwa virus itu dibuat di laboratorium atau direkayasa.
Baca Juga: Dokter Pertama yang Temukan Pasien Virus Corona Dilaporkan Mendadak Hilang
2. Lebih Ampuh, Ilmuwan Unair Klaim Temukan 5 Senyawa Obat Virus Corona
Tak kalah dari peneliti luar negeri, para peneliti di Surabaya juga ikut mencari obat virus corona. Termasuk para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Baca Juga: Meski Orang Tua Lebih Berisiko, Tak Berarti Anak Muda Kebal Virus Corona
Bahkan peneliti Unair mengaku menemukan 5 senyawa ampuh yang bisa menyembuhkan pasien positif virus corona COVID-19.
Para peneliti Unair ini mengklaim senyawa untuk obat virus corona ini punya daya ikat yang lebih besar dibanding Avigan dan Chloroquine.
3. Dokter Pertama yang Temukan Pasien Virus Corona Dilaporkan Mendadak Hilang
Seperti diberitakan sebelumnya, pandemi virus corona COVID-19 ini diduga berawal dari Wuhan, China. Seorang dokter asal Wuhan disebut-sebut sebagai yang pertama melaporkan temuan pasien virus corona.
Namun kabar terbarunya, Dr Ai Fen, dokter asal Wuhan, China yang termasuk orang pertama melaporkan penemuan pasien terinfeksi virus corona Covid-19 diketahui menghilang.
Sebelum dinyatakan menghilang, Dr Ai Fen sempat membeberkan informasi pasien pertama berlabel ‘virus corona SARS’. Publik berspekulasi bahwa sang dokter ditahan oleh aparat.
4. Meski Orang Tua Lebih Berisiko, Tak Berarti Anak Muda Kebal Virus Corona
Sebelumnya diberitakan kalau orang tua lebih berisiko terdampak virus corona COVID-19. Bahkan semakin tua risikonya semakin tinggi.
Namun belum lama ini dilaporkan adanya kasus kematian remaja lelaki Inggris berusia 13 tahun yang dites positif virus corona COVID-19. Kasus ini menimbulkan antitesis pada penelitian-penelitian sebelumnya.
Sejauh ini, berbagai organisasi kesehatan sudah jelas menyatakan, bahwa semakin semakin tua semakin berisiko terkena virus corona.
Meskipun begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan kaum muda untuk tidak memandang diri mereka imun terhadap Covid-19.
Itulah empat berita terkini mengenai virus corona yang sedang ramai. Termasuk pembuktian virus corona bukan ciptaan atau rekayasa laboratorium.