Hitekno.com - Manusia prasejarah hidup dengan dikelilingi makhluk-makhluk menakutkan seperti hewan raksasa. Salah satu hewan purba raksasa yang menjadi fokus penelitian ilmuwan adalah beruang gua purba (Ursus spelaeus).
Hewan purba tersebut terkenal karena ukurannya yang sangat besar, bahkan rata-rata berat tubuh mereka mencapai satu ton.
Fosil beruang gua relatif umum di seluruh Eropa dan Asia karena mereka begitu banyak yang mati saat hibernasi.
Baca Juga: Suhu Bumi Menghangat, Siklus Tidur Beruang di Dunia Terganggu
Namun kita hanya tahu sedikit tentang mereka, termasuk diet yang mereka lakukan.
Mereka telah disarankan sebagai makhluk "pemulung" atau hewan herbivora murni.
Penelitian gabungan tim ilmuwan dari University at Buffalo New York dengan tim ilmuwan dari University of Malaga berhasil menguak alasan mengapa beruang gua purba punah dari muka Bumi.
Baca Juga: Beruang Kutub Jadi Korban Corat-coret, Potretnya Bikin Miris
Sebagai referensi, beruang gua purba merupakan hewan yang hidup di sekitar Eropa dan Asia serta mulai punah pada 24 ribu tahun lalu.
Penelitian terbaru mengenai penyebab punahnya beruang gua purba telah diterbitkan di jurnal Science Advances.
Menurut rilis resmi dari University at Buffalo, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beruang gua terutama yang herbivora setidaknya hidup 100.000 hingga 20.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: Lima Beruang Hitam Memasuki Sekolah, Petugas Terpaksa Membunuh Mereka
Tetapi bahkan selama periode pendinginan, ketika produktivitas vegetasi berkurang, beruang-beruang ini tidak mengubah diet mereka.
Para peneliti berpendapat bahwa diet yang tidak fleksibel ini, dikombinasikan dengan kompetisi untuk memperebutkan gua oleh manusia, adalah penyebab kepunahan mereka.
Selain itu, menggunakan pemodelan biomekanik peneliti menyimpulkan bahwa beruang gua mengembangkan sinus yang lebih besar untuk bertahan di zaman es.
Baca Juga: Unik Abis, Kontes Beruang Tergemuk Bikin Netizen Kagum
Dikutip dari IFLScience, sinus paranasal mereka, rongga berisi udara di bagian depan tengkorak, mungkin adalah penyebab dari kehancuran mereka.
Sinus paranasal adalah sinus (rongga) yang berada pada tulang sekitar nasal (hidung).
Penyebab kepunahan mereka diperdebatkan dengan dua tersangka utama yaitu perubahan iklim (dalam hal ini, bagian dingin dari zaman es) dan persaingan dengan manusia purba.
Dalam menghadapi dinginnya zaman es, sinus paranasal berkembang lebih besar daripada spesies beruang yang bertahan hidup saat ini.
Ketika sistem sinus berkembang, itu menghasilkan pengurangan ukuran tulang terhadap ukuran tengkorak sehingga menyebabkan kurangnya dukungan struktural untuk mengunyah.
Ruang sinus paranasal besar dapat digunakan untuk menampung nitrogen oksida, yang digunakan hewan hibernasi untuk menekan metabolisme mereka.
Lebih banyak ruang memungkinkan kontrol metabolisme yang lebih besar. Namun sayangnya, beruang gua purba ternyata menemui atas apa yang disebut "jalan buntu evolusi".
Sistem sinus yang berkembang ternyata bukan hal utama yang mereka butuhkan untuk berhasil mempertahankan hidup sehingga peneliti menyimpulkan bahwa kondisi sinus tersebut sebagai salah satu kemungkinan dari faktor punahnya beruang gua purba.