Jatuh Kembali ke Bumi, Satelit Nusantara Dua Gagal Capai Orbit

Roket Long March-3B milik China yang digunakan untuk mengangkut Satelit Nusantara Dua ke luar angkasa rontok saat akan mencapai orbit.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Jum'at, 10 April 2020 | 07:56 WIB
Falcon 9. (NASA)

Falcon 9. (NASA)

Hitekno.com - Pada Kamis (9/4/2020) Satelit Nusantara Dua atau Palapa N-1 gagal mencapai orbit usai roket Long March-3B milik China yang dipakai untuk mengangkut satelit tersebut ke luang angkasa gagal melaksanakan tugasnya. 

Dalam jumpa pers online yang digelar Kamis malam disebutkan bahwa roket Long March-3B yang meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, Provinsi Sichuan, China sukses meluncur ke angkasa. Tetapi masalah muncul di tahap pelepasan roket ketiga, sehingga satelit gagal mencapai orbit.

Alhasil satelit milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dan Indosat itu tidak saja gagal mencapai orbit, tetapi jatuh kembali ke Bumi dan hancur.

Baca Juga: Sebelum Terlihat Lagi, Komet Atlas Mungkin Sudah Hancur Duluan

“Nusantara Dua telah dilindungi oleh asuransi yang sepenuhnya memberikan perlindungan atas risiko peluncuran dan operasional satelit," ujar Presiden Direktur PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) Johanes Indri Trijatmodjo.

Satelit Nusantara Dua akan beroperasi untuk menggantikan satelit Palapa-D milik Indosat Ooredoo yang berada di 113 Bujur Timur (BT).

Ilustrasi Satelit Nusantara Satu dari PT Pasifik Satelit Nusantara. [PSN.co.id]
Ilustrasi Satelit Nusantara Satu dari PT Pasifik Satelit Nusantara. [PSN.co.id]

Secara teknis, Satelit Nusantara Dua dibangun sesuai platform satelit komunikasi Dongfanghong-4 yang dikembangkan oleh China Academy of Space ology.

Baca Juga: Poco Siapkan Proyek Anyar, Tapi Bukan HP Baru

Dibangun oleh China Great Wall Industry Corporation, Satelit Nusantara Dua berbobot 5,5 ton. Ia memiliki kapasitas 20x36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS.

Satelit Nusantara Dua dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia untuk transponder C-band dan seluruh Indonesia untuk HTS.

Tadinya jika sukses mencapai orbit dan beroperasi normal, Satelit Nusantara Dua ditargetkan sudah bisa melayani masyarakat pada Juni 2020.(Suara.com/Tivan Rahmat)

Baca Juga: SpaceDC Kenalkan Kampus Data Center Baru, Pakai Pendingin Hemat Energi

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB