Hitekno.com - Belum lama ini netizen dibuat heboh dengan thread panjang buatan @BintangPD terkait Sesar Lembang yang terbentang di Jawa Barat. Masih aktif hingga sekarang, apakah Sesar Lembang perlu diwaspadai?
Sesar Lembang diketahui merupakan patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Secara kedudukan, Sesar Lembang bertemu dengan Sesar Cimandiri di Padalarang.
Patahan aktif ini memanjang dari Padalarang hingga Gunung Batu dengan jarak mencapai 29 kilometer. BMKG menyebutkan bahwa Sesar Lembang mampu menciptakan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 skala ritcher.
Baca Juga: Suku Kuno Ini Pernah Menyembah Ayam, Kemudian Mereka Memakannya
Melansir jurnal BMKG yang ditulis oleh Rasmid berjudul "Aktivitas Sesar Lembang di Utara Cekungan Bandung", terungkap bahwa hingga gini terpasang 4 buah seismometer di sekitar Sesar Lembang yaitu di Ciater, Tangkuban Perahu, Cimenyan, dan Lembang.
28 Agustus 2011, BMKG mencatat terjadi gempa berkekuatan 3,3 magnitudo dengan pusat gempa di kedalaman 15 kilometer oleh karena Sesar Lembang. Cukup dangkal, guncangan gempa ini dapat dirasakan oleh warga sekitar sesar.
Menurut sejarah, gempa besar akibat Sesar Lembang sudah tidak lagi terjadi sejak 1400 tahun yang lalu. Namun, penelitian mengungkap bahwa gempa besar bisa terjadi kapan saja karena patahan aktif semacam Sesar Lembang ini.
Baca Juga: Asteroid Melesat antara Bumi dan Bulan, Nyaris Tak Terdeteksi
Dalam jurnal internasional Tectonophysics pada 2018 lalu, tim penelitian berpendapat bahwa Sesar Lembang mampu menghasilkan gempa besar dengan kekuatan mencapai 6,5 hingga 7,0 magnitudo.
Mengutip jurnal 'Sesar Lembang dan Resiko Kegempaan' karya Agung Muljo dan Faisal Helmi yang diterbitkan oleh FMIPA Universitas Padjadjaran, seismotektonik di sepanjang zona Sesar Lembang berhubungan dengan beberapa hal.
Beberapa hal tersebut antara lain morfostruktur, litologi, jenis sesar, hingga kegempaan mikro. Aspek litologi mengungkap bahwa di sepanjang Sesar Lembang ada batuan endapan gunung api kuarter yang terdiri dari breksi vulkanik, lahar, tuf, hingga lava.
Baca Juga: Temuan Baru, Ilmuwan Ungkap Supernova Paling Cerah di Galaksi
Karena intensitas belqah yang tinggi, tingkat kestabilan batuan terhadap aktivitas tektonik di Sesar Lembang menjadi cukup berkurang.
Walaupun telah tertidur lama, para peneliti berpendapat bahwa perlu ada perhatian khusus pada Sesar Lembang mengingat sebagian besar bentangan patahan aktif ini telah menjadi lokasi tinggal warga setempat.
Baca Juga: Kondisi Makin Sepi, Beruang Hitam Malah Terlihat Sedang "Berpesta"