Hitekno.com - Akun Twitter @semestasains baru-baru ini mengunggah wujud saluran pernapasan seorang anak kecil yang meninggal karena tersedak kacang. Masih utuh berada di saluran pernapasannya, kasus ini membuat nyawa bocah tersebut tidak dapat diselamatkan.
Tidak diketahui dengan pasti mengenai kasus bocah yang meninggal karena tersedak kacang ini. Namun, organisasi perawat Nurse CPD Units diketahui telah memberikan peringatan berkali-kali mengenai bahayanya kacang untuk anak kecil.
Melansir dari Mirror.co.uk, foto bentuk saluran pernapasan saat tersedak kacang ini sengaja diunggah Nurse CPD Units untuk memperingati orangtua agar selalu berhati-hati dan mengawasi anak.
Baca Juga: Meski WFH, Staf NASA Tetap Kirim Perintah ke Robot Curiosity di Mars
Lebih lanjut, Nurse CPD Units menjelaskan bahwa segala jenis kacang dengan ukuran yang sama bahkan berbeda memberikan efek buruk pada saluran pernapasan anak yang berusia 4 sampai 5 tahun.
Resiko meninggal karena lemas dan tidak bisa bernapas adalah hal yang mengancam anak-anak tersebut. Sebaliknya mengganti kacang dengan makanan lain selain jenis buah kering utuh seperti kacang atau popcorn.
Pada dasarnya, orangtua akan berusaha semampunya untuk mengeluarkan penyebab anak tersedak. Namun, hal tersebut sangat sulit ditangani jika tidak sesegera mungkin ditangani oleh pihak medis.
Baca Juga: Kerja Sama Bareng SpaceX, NASA Siap Mulai Misi Antariksa Terbaru
Lebih lanjut, di Amerika Serikat, rata-rata setiap 5 hari, seorang anak meninggal akibat tersedak. Setiap tahunnya ada 12.000 anak masuk ke IGD dengan kasus yang sama.
Dari foto yang diunggah tersebut nampak saluran pernapasan seorang bocah yang telah meninggal. Tepat di saluran pernapasannya menuju paru-paru, nampak belahan kacang yang tidak dikunyah hingga kemudian nyangkut.
Nyangkutnya kacang di saluran pernapasan ini membuat bocah tersebut sulit bernapas hingga menyebabkan kematian.
Baca Juga: Menakjubkan, NASA Ungkap Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Agar kejadian tersedak kacang di saluran pernapasan tidak lagi terjadi, perlu pengawasan ketat yang bisa dilakukan orangtua pada anaknya.