Canggih, NASA Kembangkan Teknologi untuk Buat Oksigen dari Emas

NASA berencana membuat oksigen di Bulan yang salah satu bahan utamanya adalah emas.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 23 April 2020 | 06:00 WIB
Logo NASA. (NASA)

Logo NASA. (NASA)

Hitekno.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA berencana mengembangkan teknologi untuk bisa membuat oksigen di bulan. Bahan baku utamanya adalah emas.

Sebagaimana dilansir laman Times, Rabu (22/4/2020), NASA sedang mencari cara mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, menggunakan peralatan menempel pada salah satu rover yang akan diluncurkan ke Bulan, berupa perangkat berbentuk kotak dilapisi emas.

NASA menamai kotak yang memuat emas ini dengan sebutan Mars Oxygen In-Stu 12 Resource Utilization Experiment (MOXIE). Ide ini datang dari ketua investigator proyek MOXIE, Michael Hecht.

Baca Juga: Meski WFH, Staf NASA Tetap Kirim Perintah ke Robot Curiosity di Mars

Meski pertama kali akan dicoba di Bulan, namun tujuan akhir misi ini adalah membuat oksigen di Mars. Maka dari itu, NASA menempelkan kata 'Mars' pada MOXIE dan bukan 'Moon' (Bulan).

"Ketika mengirim manusia ke Mars, kita ingin mereka kembali dengan aman, dan untuk melakukan itu, mereka membutuhkan roket untuk terbang dari planet ini. Propelan oksigen cair adalah sesuatu yang bisa kita buat di sana dan tidak harus dibawa bersama kita. Satu gagasan ini akan akan membawa tangki oksigen kosong dan mengisinya di Mars," terang Hecht.

Logo NASA. [Shutterstock]
Logo NASA. [Shutterstock]

Secara teknis, MOXIE terbuat dari emas untuk meminimalkan dampak dengan kotak elektronik yang ada di dalam ruang rover.

Baca Juga: Kerja Sama Bareng SpaceX, NASA Siap Mulai Misi Antariksa Terbaru

Selain itu, emas memiliki emisivitas atau daya memancarkan yang rendah. Artinya, material ini tidak akan memancarkan panas berlebihan, sehingga akan membuat perangkat ini bertahan hidup lebih lama di suhu panas Mars.

Sementara itu, Jim Lewis, salah satu engineer MOXIE mengatakan bahwa alat ini akan bekerja dengan menyuntikkan energi ke dalam anoda dan katoda.

Nantinya, oksigen akan dipisahkan dari karbon dioksida yang memungkinkannya diekstraksi dan menghasilkan oksigen sendiri.

Baca Juga: Menakjubkan, NASA Ungkap Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau

"Ini akan memastikan berkurangnya dampak terhadap kotak elektronik terdekat dari rover. Emas tidak memancarkan panas secara efektif, karena emisivitasnya sangat rendah," kata tutur Lewia.

Rencananya, rover NASA akan mengangkasa ke Bulan pada Juli 2020. Selanjutnya, rover ini akan diberi misi untuk mengekstraksi material yang didapat di Mars untuk dibawa lagi ke Bumi pada 2031.

Itulah rencana NASA dalam mengembangkan teknologi pembuat oksigen berbahan dasar emas. Berhasilkan alat ini diciptakan? (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Baca Juga: Tak Numpang Rusia, NASA Bakal Kirim Astronot ke Luar Angkasa Mei Nanti

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB