Hitekno.com - Saat Bulan Ramadan tiba, umat Islam di seluruh dunia melakukan ibadah puasa. Namun tahukan kamu ada manfaat puasa secara sains.
Puasa bukan hanya mendapatkan pahala, namun ternyata bermanfaat pula bagi kesehatan tubuh. Bahkan manfaat puasa bukan cuma untuk kesehatan tubuh.
Seperti dimuat Suara.com, spesialis penyakit dalam, Divisi Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG membeberkan manfaat puasa.
Baca Juga: Selama Ramadan 2020, XL Axiatan Siapkan Layanan Ini
Prof Ari mengatakan bahwa puasa itu menyehatkan karena terjadi pembatasan asupan makanan, keteraturan dan pengendalian diri.
"Ketiga unsur ini adalah sesuatu yang seharusnya konsisten kita laksanakan baik pada saat berpuasa dan setelah berpuasa. Puasa Ramadan membuat kita mengurangi frekuensi makan kita yang biasanya 3 kali menjadi 2 kali. Jika ini dilaksanakan bahwa memang akan terjadi pembatasan asupan makan dan pembatasan kalori (restriksi kalori)," ujar Prof Ari.
Dampak adanya pembatasan makan inilah yang kata Prof Ari akan membawa manfaat bagi kesehatan bagi seseorang yang menjalani ibadah puasa tersebut.
Baca Juga: Yuk Cek Jadwal Imsakiyah Ramadan 2020 di Situs Resmi Kemenag Ini
Pembatasan makan akan membuat tubuh melakukan penhancuran lemak tubuh. Pembatasan makan juga menyebabkan pengurangan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
"Jadi dengan adanya pembatasan makan, berat badan akan turun, kolesterol akan turun, kadar gula darah juga menjadi lebih terkontrol. Selain itu adanya puasa sepanjang hari akan membuat kita mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat seperti coklat, keju, lemak. Mengurangi makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat bagi tubuh kita," imbuhnya.
Manfaat Puasa bagi Perokok
Baca Juga: Hadirkan Filter AR Khusus Ramadan, Instagram Gandeng Kreator Lokal
Pada perokok, tambah Prof Ari, puasa juga akan mengurangi frekuensi merokok setiap harinya.
Itu sebabnya puasa akan membuat orang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan penyakit kronis seperti hipertensi, kencing nanis, kegemukan dan kolesterol tinggi akan membuat penyakit menjadi lebih baik dan terkontrol.
"Tentu kondisi sehat yang kita harapkan ini tidak akan tercapai kalau dalam berpuasa ini kita melakukan budaya balas dendam saat berbuka. Sehingga tujuan pembatasan makan dan pembatasan kalori tidak tercapai," ujar Prof Ari mengingatkan.
Baca Juga: Drama Korea Diedit Edisi Ramadan, Netizen: Untung Bukan Sinetron Azab
Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental
Selain menuntut pembatasan kalori, puasa kata Prof Ari juga membuat orang lebih stabil kondisi psikologisnya. Hal ini turut berimplikasi positif pada kondisi kesehatan mental seseorang.
Prof Ari mencontohkan, pasien yang cemas cenderung mengalami peningkatan asam lambung yang pada gilirannya dapat membuat maagnya terganggu.
Pasien dengan hipertensi maka tekanan darahnya akan naik jika emosinya terganggu. Pasien asma juga dapat mengalami kekambuhan karena sedang dalam keadaan stress.
"Dengan pengendalian diri selama berpuasa diharapkan faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut tidak muncul, jadi cukup banyak manfaat puasa bagi kesehatan," tandasnya.
Kaitan puasa dengan kesehatan mental ini juga didukung oleh artikel yang dimuat Suara.com. Yang didalamnya membahas perkataan Dr Walid Abdul-Hamid, Direktur Klinis dan Psikiater Konsultan di Priory Wellbeing Centre Dubai.
Menurutnya, puasa memiliki dampak positif tak hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental. Walid menyebutkan, seperti yang sudah diketahui, berpuasa bukan hanya soal menahan lapar.
Dikutip dari situs resmi The Priory Wellbeing Centre Dubai, selama Bulan Suci, umat Muslim juga menghindari ucapan berbahaya seperti berbicara dengan cara yang tidak sopan atau tidak senonoh, dan juga menghindari tindakan negatif seperti bertengkar.
Beramal juga Berdampak pada Kesehatan Mental
Sepanjang Ramadan, umat Muslim juga akan lebih banyak beramal. Tindakan beramal juga berdampak pada kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan, tindakan amal semacam itu dapat meningkatkan endorfin, zat kimia otak yang membuat orang merasa senang.
Disebutkan, gaya hidup sosial seperti aktif beramal dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membantu kita memerangi perasaan kesepian dan isolasi.
Emosi positif yang kita rasakan saat beramal juga dapat membantu menghilangkan stres dan melepaskan diri dari perasaan negatif seperti amarah.
Itulah manfaat Puasa yang tidak hanya untuk kesehatan tubuh, namun juga kesehatan mental. Yang lebih penting, puasa di Bulan Ramadan adalah ibadah.