Tak Hanya Oumuamua, Ilmuwan Yakin Bahwa Ada Asteroid Antarbintang Lainnya

Penelitian asteroid antarbintang ini bisa menjadi petunjuk mengenai kluster kelahiran awal Matahari.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 25 April 2020 | 07:30 WIB
Oumuamua. (nasa.gov)

Oumuamua. (nasa.gov)

Hitekno.com - Oumuamua menarik perhatian ilmuwan karena ia merupakan asteroid antarbintang (interstellar) pertama yang melewati Tata Surya bagian dalam. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ada populasi permanen asteroid antarbintang di antara planet-planet kecil Tata Surya.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, para astronom percaya bahwa mereka telah menemukan populasi asteroid di Tata Surya yang "dicuri" dari bintang lain.

Ilmuwan menyebutkan bahwa terdapat 19 objek antarbintang yang mereka temukan.

Baca Juga: Punya Temperatur yang Aman, Ilmuwan Temukan Planet Baru Mirip Bumi

Sebanyak 17 di antaranya termasuk dalam kelompok asteroid yang disebut Centaur (yang mengorbit di antara planet-planet raksasa Tata Surya) dan dua objek lainnya dari luar orbit Neptunus.

Dalam press release yang dikeluarkan oleh Royal Astronomical Society, Dr Namouni dan Dr Maria Helena Morais menjalankan simulasi numerik untuk memutar kembali jam ke hari-hari awal Tata Surya.

Ilustrasi asteroid antarbintang Oumuamua. (European Organisation for Astronomical Research)
Ilustrasi asteroid antarbintang Oumuamua. (European Organisation for Astronomical Research)

Itu akan menghasilkan foto yang memungkinkan mereka untuk melihat di mana awalnya asteroid berada.

Baca Juga: Pemburu Alien Ini Klaim Adanya Piramida di Planet Mars

Pada saat foto itu diambil, asteroid mengorbit Matahari pada daerah yang jauh di luar jangkauan cakram Tata Surya asli, dan juga bergerak tegak lurus terhadap bidang orbit yang dibagi oleh planet-planet dan asteroid lainnya.

Dua pengamatan ini menunjukkan bahwa kelompok baru tersebut pada awalnya bukan milik Tata Surya kita, tetapi pasti telah ditangkap dari medium antarbintang selama pembentukan planet.

Fakta di atas juga mengungkapkan bahwa mereka tidak terbentuk dengan planet, komet, dan asteroid lain.

Baca Juga: Terbaru, NASA Klaim Temukan Planet Layak Huni

Sebaliknya, mereka mungkin telah "diambil" dari bintang lain ketika Matahari dan Tata Surya dalam proses pembibitan bintang.

Oumuamua. (nasa.gov)
Ilustrasi ruang orbit Oumuamua. (nasa.gov)

Agar ini terjadi, mereka kemungkinan merupakan tetangga dekat.

"Kedekatan bintang-bintang berarti mereka mempunyai gravitasi satu sama lain yang jauh lebih kuat pada masa-masa awal dibandingkan sekarang. Ini memungkinkan asteroid ditarik dari satu sistem bintang ke sistem bintang yang lain," kata Dr Namouni dikutip dari IFLScience.

Baca Juga: Temukan Planet Baru di Tata Surya, Ilmuwan Terkejut Karena Hal Ini

Persamaan dan perbedaan antara asteroid yang lahir di Tata Surya dan asteroid antarbintang kemungkinan bisa memberi tahu kita lebih banyak tentang dari mana Matahari berasal.

"Populasi ini akan memberi kita petunjuk tentang kluster kelahiran awal Matahari, bagaimana penangkapan asteroid antar bintang terjadi, dan peran yang dimiliki materi antarbintang dalam memperkaya Tata Surya secara kimiawi dan membentuk evolusinya," kata Dr Morais menambahkan.

Penelitian di atas membuktikan bahwa tak hanya Oumuamua yang menjadi asteroid antarbintang, namun ada "Oamuamua" yang lain di mana mereka juga mempunyai populasinya tersendiri.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB