Peringatan BMKG, Sesar Muria Picu Gempa Kudus

Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar satu milimeter per tahun.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 02 Mei 2020 | 21:00 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya gempa bumi yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah, karena Sesar Muria masih aktif.

Seperti diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 3.0 telah terjadi di Kudus pada pada Sabtu (2/5/2020) pada pukul 02.32 WIB.

BMKG menyampaikan gempa ini menunjukkan bahwa Sesar Muria masih aktif, bisa memicu gempa.

Baca Juga: Selama April, BMKG Catat Indonesia Diguncang Gempa 683 Kali

"Gempa pada Sabtu dini hari tadi menjadi bukti bahwa Sesar Muria masih aktif, sekaligus menjadi alarm yang mengingatkan kita semua agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif di daratan yang jalurnya melintasi atau dekat permukiman penduduk," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis BMKG yang diterima di Jakarta.

Menurut dia, wilayah Kudus dan sekitarnya secara tektonik memiliki struktur yang cukup kompleks dengan keberadaan sesar aktif seperti Sesar Muria, Sesar Lasem, Sesar Naik Pati, dan Sesar Semarang.

Sesar Muria, ia menjelaskan, merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar satu milimeter per tahun.

Baca Juga: Dentuman Misterius Jadi Teror di Indonesia, Fenomena Gempa Langit?

Sesar dengan orientasi berarah barat daya-timur laut itu jalurnya melintasi Gunung Muria dan diduga menerus ke laut.

Titik pusa Gempa Kudus yang dipicu oleh Sesar Muria pada Sabtu (2/5/2020). [Dok BMKG]
Titik pusa Gempa Kudus yang dipicu oleh Sesar Muria pada Sabtu (2/5/2020). [Dok BMKG]

Sedangkan Sesar Lasem merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut.

Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini adalah pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa.

Baca Juga: Melonjak dari Februari, Indonesia Diguncang 965 Gempa Tektonik Bulan Maret

Sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi juga masih aktif.

"Semua sesar ini aktif dan ada catatan sejarah gempanya. Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa ini memang aktif," kata Daryono.

Menurut Daryono, sesar-sesar tersebut bertanggung jawab terhadap beberapa peristiwa gempa kuat dan merusak pada masa lalu, di antaranya gempa kuat yang mengguncang Lasem tahun 1847 dan gempa dengan magnitudo 6,8 di Pati tahun 1890 yang menyebabkan kerusakan hingga radius 500 km.

Baca Juga: Sejak 28 Maret, BMKG Catat Ada 72 Kali Gempa Susulan Guncang Sulteng

Sesar Lasem juga memicu gempa di Kudus tahun 1877 serta gempa di Semarang pada tahun 1856,1958, 1959, dan 1966.

Itulah penjelasan BMKG pada gempa bumi di Kudus yang ada kaitannya dengan keberadaan Sesar Muria. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB