Tak Seperti Biasanya, Ilmuwan Temukan Keanehan pada Matahari

Ilmuwan menyebut, sumber cahaya Bumi itu terindikasi lebih 'diam' ketimbang bintang-bintang sejenis.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 03 Mei 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi badai matahari. (pixabay/Pexels)

Ilustrasi badai matahari. (pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Tak seperti biasanya, ilmuwan ungkap adanya keanehan pada Matahari yang cahayangan menjadi lebih 'diam'. 

Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Science, ilmuwan menyebut, sumber cahaya Bumi itu terindikasi lebih 'diam' ketimbang bintang-bintang sejenis.

Untuk mengetahui keanehan ini, mereka memanfaatkan data dari Keppler Space Telescope untuk membandingkan terang Matahari dan bintang sepertinya di alam semesta.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Mudah Mengganti Password Akun Tokopedia

Berdasarkan fluktuasi kecerahan sinarnya, Matahari tampak kurang aktif, jika dibandingkan dengan sebelumnya. Dari 369 sampel bintang seperti Matahari, ilmuwan mengungkap bahwa mereka pada umumnya mengalami fluktuasi kecerahan 5 kali lebih kuat dari Matahari dalam perhitungan selama 140 hari.

"Kami sangat terkejut bahwa kebanyakan bintang yang seperti Matahari jauh lebih aktif daripada Matahari," kata Dr Alexander Saphiro, ilmuwan dari he Max Planck Institute for Solar System Research (MPS), sebagaimana dikutip laman Independent, Minggu (3/5/2020).

Selanjutnya, sampel bintang sejenis Matahari itu dipilih berdasarkan suhu permukaan, usia, dan periode rotasi yang sama. Meski keanehan sudah ditemukan, namun mereka belum dapat memastikan alasan kejanggalan Matahari tersebut.

Baca Juga: Tokopedia Pastikan Tak Ada Kebocoran Data di Semua Metode Transaksi

Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]
Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

Sedangkan merujuk pada riset berbagai elemen, seperti lingkar pohon atau rekaman fosil, diketahui pula bahwa Matahari berada dalam kondisinya saat ini setidaknya selama 9.000 tahun.

Tapi ilmuwan tidak mengetahui apakah situasi yang sama pernah terjadi di masa sebelumnya dan ataukah keadaan ini hanya berlangsung temporer.

"Dibandingkan umur Matahari, 9.000 tahun seperti kedipan mata. Matahari kita hampir 4,6 miliar tahun usianya. Bisa dibayangkan bahwa Matahari mengalami fase sunyi ini beribu-ribu tahun," tutup ahli astrofisika Timo Reinhold.(Suara.com/Tivan Rahmat)

Baca Juga: Sebelum Era Dinosaurus, 5 Hewan Ini Sudah Ada

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB