Ilmuwan Temukan Ventilasi Hidrotermal di Dasar Laut, Kabar Baik atau Buruk?

Ventilasi hidrotermal meruapakan retakan di permukaan yang secara geotermal memanaskan perairan di daerah tersebut.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Senin, 04 Mei 2020 | 08:30 WIB
Ventilasi hidrotermal. (MBARI)

Ventilasi hidrotermal. (MBARI)

Hitekno.com - Penemuan menakjubkan baru saja diungkap oleh para ilmuwan. Tepat di dasar laut Washington, ilmuwan menemukan ventilasi hidrotermal. Menimbulkan tanya, apakah penemuan ini kabar baik, atau justru kabar buruk?

Menara-menara yang dikenal sebagai ventilasi hidrotermal ditemukan membentang di sepanjang dasar laut Juan de Fuca Ridge yang berada di Washington. Daerah ini dikenal juga sebagai Segmen Endeavour.

Sebelumnya, ekspedisi untuk menemukan ventilasi hidrotermal memang telah dimulai sejak 1980-an lalu. Dilansir dari Live Science, dalam ekspedisi yang dilakukan Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI), ada 500 ventilasi hidrotermal di daerah ini.

Baca Juga: Ini 3 Perusahaan yang Dipilih NASA untuk Misi Pendaratan di Bulan

Ventilasi hidrotermal meruapakan retakan di permukaan yang secara geotermal memanaskan perairan di daerah tersebut. Biasanya lokasi ini ditemukan di dekat daerah yang aktif secara vulkanik di mana lempeng tektonik bergerak.

Pertemuan antara cairan panas yang mencapai 750 derajat fahrenheit atau 400 derajat celcius dengan air laut yang dingin ini lalu membuat mineral mengendap di sekitar ventilasi hidrotermal yang kemudian membentuk menara-menara di dasar laut.

Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)
Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)

Menara-menara mirip cerobong asap ini rupanya mampu tumbuh dalam ukuran yang besar dan menakjubkan. Menurut MBARI, menara ventilasi hidrotermal yang terbentuk di perairan Washington ini adalah yang paling tertinggi.

Baca Juga: Tidak Hanya Satu, NASA Sebut Ada Empat Asteroid Dekati Bumi

Penemuan ini cukup mengejutkan sehingga membuat para ilmuwan penasaran untuk mengetahui ventilasi hidrotermal yang terbentuk secara alami ini.

Penelitian lalu dilakukan untuk mengidentifikasi struktur dasar laut dan kegelapan bidang ventilasi hidrotermal. Namun, hingga kini para ilmuwan mendapati banyak halangan dan rintangan untuk mengidentifikasinya.

Satu kesimpulan yang baru di dapat para ilmuwan adalah bahwa tiap menara ventilasi hidrotermal memiliki komposisi cairan yang bervariasi dan berbeda-beda.

Baca Juga: NASA Gunakan Sinar Laser untuk Cari Sumber Air di Bulan

Ventilasi hidrotermal. (MBARI)
Ventilasi hidrotermal. (MBARI)

Berbicara mengenai kabar baik atau buruk dari penemuan ventilasi hidrotermal, dapat dipastikan bahwa fenomena ini terjadi secara alami pada Bumi. Ventilasi hidrotermal pada dasarnya sama dengan fumarol, mata air panas, atau gleiser di daratan.

Bagi kehidupan bawah laut, daerah sekitar ventilasi hidrotermal justru sangat subur dan dapat menjadi rumah untuk berbagai hewan dan makhluk hidup di bawah laut seperti cacing, udang, hingga kerang.

Penelitian mengenai penemuan ventilasi hidrotermal di dasar laut Washington ini terus dilakukan untuk menemukan teori-teori baru mengenai fenomena di dasar laut ini.

Baca Juga: Bantu Hadapi Pandemi, NASA Kembangkan Ventilator Khusus

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB