Hitekno.com - Video bayi kembar dalam kandungan baru-baru ini mencuri perhatian usai diunggah ke Twitter. Saling dorong-dorongan menginginkan tempat yang lebih luas, aksi bayi kembar ini membuat siapa saja gemas.
Cukup menjadi viral, video bayi kembar dalam kandungan ini diunggah akun @medi_cosity pada Senin (18/5/2020) lalu.
"Pandangan MRI yang unik dari kembar identik, berusia 20 minggu mencoba berbaring di dalam kandungan" tulis caption @medi_cosity.
Baca Juga: NASA: Matahari Lockdown Fenomena Alam Biasa, Tak Bikin Bumi Beku
Menurut caption dalam cuitan ini, bayi kembar tersebut baru berumur 20 bulan. Tinggal bersama dalam kandungan sang ibu, keduanya berebut mendapat tempat lebih luas.
Dijelaskan juga, bayi kembar ini adalah bayi kembar identik yang hidup dalam satu plasenta yang sama. Biasanya, bayi kembar identik ini memiliki DNA yang sama serta wajah dan jenis kelamin yang sama.
Unik, kedua bayi yang kian hari kian membesar ini berusaha merenggangkan kaki saat hidup bersama di kandungan sang ibu. Dengan posisi berbeda, bayi pertama dengan posisi duduk beberapa kali berusahan meluruskan kedua kakinya.
Baca Juga: Tempat Berbahaya di Tata Surya, Saturnus Punya Lapisan Kabut Heksagon
Usaha ini tidak ia lakukan terus, karena sang adik tepat duduk di depannya. Sedangkan, sang adik dengan posisi membungkuk, beberapa kali berusaha meluruskan kedua kakinya hingga sesekali menyenggol bayi pertama.
Aksi dorong-dorongan antara bayi kembar dalam kandungan ini begitu mencuri perhatian hingga kemudian viral. Biasanya, seiring perkembangan bayi, ukuran kandungan ibu juga akan semakin melebar.
Baca Juga: Donald Trump Unkap Bendera Resmi Angkatan Luar Angkasa AS, Ini Wujudnya
Entah terlalu sempit atau apa, kedua bayi kembar yang dipantau melalui MRI ini malah mencoba mendapat ruangan yang lebih luas untuk bisa merenggangkan kaki dan tubuh.
Tidak diketahui berapa umur bayi kembar ini saat berada dalam kandungan sang ibu. Namun, cukup mencuri perhatian, video bayi kembar ini membuat siapa saja terpukau dan gemas saat melihatnya.
Baca Juga: Dampak Matahari Lockdown, Apakah Berbahaya Bagi Bumi?