SpaceX Batal Luncurkan Starlink Lagi, Kenapa?

SpaceX telah membatalkan peluncuran satelit Starlink terjadwal berikutnya.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 25 Mei 2020 | 11:15 WIB
Logo SpaceX. (SpaceX)

Logo SpaceX. (SpaceX)

Hitekno.com - Awalnya SpaceX menjadwalkan Starlink akan diluncurkan pada 17 Mei 2020 kemarin. Namun perusahaan antariksa ini menundanya kembali hingga 27 Mei 2020 mendatang.

Kenapa SpaceX kembali menunda peluncuran Starlink ini? Lewat akun Twitternya, SpaceX menjelaskan penundaan ini.

"Berdiri dari misi Starlink, karena badai tropis Arthur, sampai setelah peluncuran Crew Demo-2," cuit SpaceX melalui akun Twitter resminya.

Baca Juga: Dua Astronot NASA ke Luar Angkasa dengan Pesawat SpaceX, Crew Dragon

Ini berarti bahwa misi ruang angkasa berikutnya lepas landas dari tanah Amerika Serikat (AS) akan menjadi satu kru dengan peluncuran yang tertunda ini.

Perjalanan luar angkasa pertama dengan para astronot di atas pesawat lepas landas dari Amerika dalam hampir satu dekade. Ini diatur untuk berlangsung pada 27 Mei, ketika mudah-mudahan badai Arthur tidak akan menjadi masalah.

Astronot Bob Behnken dan Doug Hurley akan meluncur dalam misi dari NASA Space Center NASA di Florida, AS. SpaceX telah merancang roket dan pesawat ruang angkasa untuk misi ini.

Baca Juga: Ingin Tahu Bagaimana Rasanya Jadi Astronot? Cobain Simulasi dari SpaceX Ini

Pesawat ruang angkasa Dragon Crew akan lepas landas dengan roket Falcon 9, sehingga para astronot dapat menguji perpanjangan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ini disebut sebagai misi Demo-2.

Tweet SpaceX. [Twitter]
Tweet SpaceX. [Twitter]

"Mengangkat dari Launch Pad 39A di atas roket Falcon 9 yang diinstrumentasi khusus, Crew Dragon akan mempercepat dua penumpangnya hingga sekitar 17.000 mph dan menaruhnya di jalur penyadapan dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata NASA dilansir laman The Sun, Senin (25/5/2020).

Begitu berada di orbit, NASA menambahkan, kru dan kontrol misi SpaceX akan memverifikasi pesawat ruang angkasa itu melakukan sebagaimana dimaksud dengan menguji sistem kontrol lingkungan, layar dan sistem kontrol dan pendorong manuver.

Baca Juga: Elon Musk Larang Aplikasi Zoom Digunakan di SpaceX

Dalam sekitar 24 jam, Crew Dragon akan berada di posisi untuk bertemu dan berlabuh dengan stasiun ruang angkasa.

"Wahana antariksa ini dirancang untuk melakukan ini secara otonom, tetapi para astronot yang berada di atas wahana itu dan stasiun akan dengan rajin memonitor pendekatan dan docking dan dapat mengendalikan wahana jika diperlukan," jelas NASA.

Starlink adalah skema kontroversial yang bertujuan untuk memancarkan Wi-Fi kepada orang-orang dari luar angkasa menggunakan "mega constellation" dari ribuan satelit.

Baca Juga: Benarkah Ada Kemunculan UFO Saat Peluncuran Roket SpaceX?

"Dengan kinerja yang jauh melebihi internet satelit tradisional ... Starlink akan memberikan internet broadband berkecepatan tinggi ke lokasi di mana aksesnya tidak dapat diandalkan, mahal, atau sama sekali tidak tersedia," jelas situs resmi.

Proyek ini merupakan gagasan miliarder teknologi Elon Musk, yang perusahaan roketnya yang berbasis di California, SpaceX, membangun dan mengoperasikan satelit.

Logo SpaceX. [Shutterstock]
Logo SpaceX. [Shutterstock]

Lebih dari 420 telah diluncurkan sejauh ini, dengan jaringan pada akhirnya akan mencapai 12.000, meningkat menjadi sebanyak 42.000 di masa depan.

SpaceX mengirimkan satelitnya dalam batch 60 sekaligus. Setiap kelompok diluncurkan di atas roket Falcon 9 tak berawak yang dibangun oleh SpaceX.

Teknologi bertenaga surya ini mengorbit sekitar 340 mil di atas Bumi.

Bagaimana probe akan mempengaruhi langit malam menyebabkan kekhawatiran karena mereka duduk di orbit rendah, jadi tampak lebih terang daripada bintang dan planet. (Suara.com/Dythia Novianty).

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB