Hitekno.com - Langit daerah Turki Utara dibuat geger pada Rabu malam (27/5/2020) lalu. Penampakan cahaya di langit daerah ini membuat banyak menduga bahwa hal tersebut merupakan meteor yang jatuh. Benarkah?
Cahaya ini melesat dengan kecepatan tinggi di langit Turki Utara dengan intensitas cahaya super terang sebelum kemudian mengeluarkan suara gemuruh dahsyat di langit.
Mengutip Science Alert, penampakan di langit Turki Utara ini terekam oleh kamera pengintai yang terpasang di salah satu bangunan milik warga. Rekaman ini lalu mencuri perhatian usai tersebar secara luas.
Baca Juga: SpaceX Kembali Tunda Peluncuran Astronot Pertama NASA, Kenapa?
Diketahui cahaya di langit Turki Utara ini melintas pukul 20.30 waktu setempat dan paling jelas terlihat di kota Artvin, Erzurum, Sivas, Tuncel, dan Ardahan. Beberapa kota lainnya yang melihat cahaya ini adalah Erzincan dan Trabzon.
Walaupun belum bisa dipastikan apakah pemandangan tersebut benar meteor atau bukan. Namun, para ahli meteorologi menyebutkan bahwa momen tersebut bisa saja merupakan hujan meteor.
Ilmuwan berpendapat bahwa pada dasarnya, saat benda luar angkasa melintasi Bumi atau masuk melewati atmosfer. Benda langit tersebut tidak benar-benar jatuh ke tanah namun meledak di langit. Alhasil, yang tersisa hanya serpihan-serpihan.
Baca Juga: Solar Minimum Matahari Segera Terjadi, NASA: Ini Berbahaya
Lebih lanjut, para meteorologi menjelaskan bahwa di masa sekarang ini, Bumi memang kerap disapa oleh kedatangan benda-benda langit dalam jangka waktu yang cukup konstan.
Pada umumnya, asteroid yang menembus atmosfer berukuran kecil sekecil butiran pasir atau kacang polong. Namun, benda langit ini terbakar sebelum kemudian mendarat di Bumi.
NASA mencatat bahwa fenomena meteor yang memasuki atmosfer Bumi sudah berjumlah 822 sejak 1988. Per tahun, ada 25 meteor yang menembus pertahanan tempat tinggal manusia ini.
Baca Juga: Apakah Benar Ilmuwan NASA Menemukan Dunia Paralel? Ini Faktanya
Prediksi terbaru menyebutkan bahwa asteroid di langit Turki ini kemungkinan berukuran besar yang lalu bisa sukses menembus atmosfer. Namun, mengenai hal ini, ilmuwan sedang terus melakukan penyelidikan mendalam.