Hitekno.com - Belum lama ini ilmuwan dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) Meksiko menemukan bangkai kapal di perairan pantai sekitar Banco Chinchorro Biosphere Reserve di Semenanjung Yucatan. Adapun informasinya mereka dapatkan dari nelayan setempat.
Bangkai kapal ini tertutup karang dan diduga telah berada di sana lebih dari 200 tahun lalu. Dan meskipun proyek pengangkatan bangkai kapal sedikit terhambat oleh pandemi Covid-19, tim berhasil melakukan beberapa penyelaman.
Dilansir dari IFL Science, sebagian besar kayu kapal telah terdegradasi. Puing-puingnya adalah batang besi, jangkar, dan meriam sepanjang 8 m. Tim INAH mengatakan bahwa desain kapal merujuk pada kapal layar Inggris yang berasal dari sekitar akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19, meskipun sedikit yang diketahui tentang sejarahnya. Menurut para pakar INAH, bangkai kapal yang baru ditemukan ini adalah bangkai kapal ke-70 yang terdaftar di Banco Chinchorro Biosphere Reserve.
Baca Juga: Ampuh Banget. Pakai Trik Ini untuk Amankan Mobil dari Maling
Banco Chinchorro sendiri dikenal oleh para pelaut sebagai kawasan "kurang tidur". Artinya sangat sulit dilalui akibat banyaknya terumbu karang. Tidak mengherankan, karena di kawasan itu sering terjadi kapal karam.
Bangkai kapal itu sejak lama dikenal sebagai "kecelakaan Manuel Polanco", merunuit nama nelayan yang pertama kali mencurigai keberadaan kapal karam itu pada 1990-an. Sekarang sudah pensiun dan lanjut usia, Manuel Polanco tidak lagi dapat melaut, tetapi ia berhasil mengingat kembali lokasi kapal karam itu, dan memberitahu anak lelakinya yang memimpin para arkeolog INAH ke lokasi penemuan.
Tak hanya itu, nelayan setempat juga menemukan sisa-sisa pelbagai bangkai kapal, termasuk dua bangkai kapal terkenal di Banco Chinchorro yang dikenal sebagai "40 Cañones" dan "The Angel".
Baca Juga: Selama Hari Raya Idul Fitri Indosat Catat Lonjakan Trafik Data
Dalam penemuan lain dari pantai Semenanjung Yucatan, arkeolog kelautan dari INAH pada 2018 juga menemukan sisa-sisa kapal perang Belanda dari abad ke-18, kapal uap bergaya Inggris dari abad ke-19, sampai mercusuar.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)