Kuburan Raksasa, Arkeolog Temukan 60 Mamut

Arkeolog menemukan "kuburan" berisi sekitar 60 mamut di Mexico City.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 30 Mei 2020 | 21:30 WIB
Ilustrasi Mammoth. (Pixabay/tony241969)

Ilustrasi Mammoth. (Pixabay/tony241969)

Hitekno.com - Kuburan raksasa berisi sekitar 60 mamut atai mammoth berhasil ditemukan arkeolog di depan pembangunan bandara di luar Mexico City. 

Selain penemuan mahluk zaman es tersebut, para ilmuwan juga menemukan 15 manusia zaman pra-Hispanik yang dimakamkan di sana namun dari periode waktu yang berbeda dengan mamut.

Menurut Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH), kedua penemuan tersebut dapat menjelaskan sejarah Meksiko dan memberikan kesempatan bagi para ahli untuk mempelajari lebih dari 30.000 tahun sejarah.

Baca Juga: Langkah Mudah Buka Kunci di ''Folder Aman'' Ponsel Android

Arkeolog Temukan Kuburan Raksasa Berisi 60 Mamut (Dok. Instituto Nacional de Antropología e Historia)
Arkeolog Temukan Kuburan Raksasa Berisi 60 Mamut (Dok. Instituto Nacional de Antropología e Historia)

Hingga saat ini, daerah tersebut digunakan oleh Pangkalan Udara Militer Santa Lucia, sekitar 73 kilometer utara Mexico City. Namun baru pada Oktober 2019, ketika pembangunan Bandara Internasional General Felipe Angeles baru dimulai, para ilmuwan menemukan sisa-sisa purba.

Para ilmuwan menemukan tulang pachyderm, termasuk berasal dari jantan, betina, dan mamut muda di tiga lokasi di sekitar bandara.

"Ketika mamut hidup selama zaman es terakhir, daerah ini berada di pantai Danau Xaltocan. Ada kemungkinan hewan-hewan raksasa ini terjebak di lumpur di sana dan pemburu manusia mengambil keuntungan dari itu," ucap  Pedro Francisco Sánchez Nava, koordinator nasional arkeologi di INAH, seperti dikutip dari Live Science pada Sabtu (30/5/2020).

Baca Juga: Trafik Layanan Data Smartfren Melonjak Selama Lebaran 2020

Mamut Kolombia (Mammuthus columbi) merupakan spesies yang hidup di seluruh Amerika Utara selama Zaman Pleistosen yang dimulai 2,6 juta tahun yang lalu dan berlangsung hingga sekitar 11.700 tahun yang lalu.

Tim ilmuwan yang terdiri dari 30 arkeolog dan tiga pelestari berencana untuk mempelajari sisa-sisa fosil mamut yang ditemukan untuk mengungkapkan petunjuk tentang kehidupan di Zaman Pleistosen, termasuk apa yang dimakan binatang, segala kondisi kesehatan yang memengaruhi tulang mereka, dan kapan tepatnya hewan itu hidup.

Sementara itu, 15 manusia yang ditemukan kemungkinan adalah sisa-sisa petani karena tulang itu dikuburkan dengan barang-barang yang menunjukkan gaya hidup mereka, seperti pot, mangkuk, dan patung-patung tanah liat.

Baca Juga: Canggih! AR Google Bantu Ukur Jarak 2 Meter untuk Social Distancing

Barang-barang keramik yang ditemukan bersama dengan 15 manusia itu menunjukkan bahwa mereka kemungkinan besar hidup selama Periode Epiclassic.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB