Tata Surya Hampir Memiliki Dua Matahari karena Ukuran Jupiter Terlalu Besar

Bayangkan saja massa Jupiter lebih besar dari total seluruh massa planet di tata surya.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 31 Mei 2020 | 07:45 WIB
Planet Jupiter. (NASA)

Planet Jupiter. (NASA)

Hitekno.com - Sistem bintang biner merupakan setengah dari sistem bintang di galaksi, yang terdiri dari dua atau lebih bintang yang saling mengorbit. Namun tata surya hanya memiliki satu Matahari. Bintang besar itu tidak memiliki pasangan bintang lain dan hanya diorbiti oleh planet-planet dengan Jupiter yang berukuran paling besar.

Menariknya, jika seluruh massa planet ditambahkan, jumlah massa totalnya tidak akan mencapai setengah dari massa Jupiter!

Ilustrasi tata surya (Shutterstock).
Ilustrasi tata surya (Shutterstock).

Dengan dimensinya yang sangat besar, Jupiter bahkan bisa menjadi bintang jika massa Jupiter ditambah hingga 80 kali lebih masif dari massanya saat ini. Hal ini akan membuat tekanan dan suhu pada inti Jupiter cukup tinggi untuk menyalakan fusi nuklir hidrogen sehingga Jupiter akan menyala sebagai bintang.

Baca Juga: Bikin Geger, Trailer Season Terakhir Attack on Titan Rilis

Namun, Jupiter tidak cukup masif untuk bisa menyala sebagai bintang. Karena material cakram protoplanet yang ada di sekitar Matahari muda tidak berjumlah cukup banyak, hal itu membuat Jupiter berakhir sebagai planet gas raksasa di tata surya.

Dilansir dari Universe Today, jika tata surya memiliki lebih banyak bahan di cakram yang mengelilingi Matahari muda, seluruh bongkahan gas akan terjepit dan mulai runtuh, Jupiter pada akhirnya akan terbakar dan menyala sebagai Matahari kedua.

Tetapi jika Jupiter menjadi Matahari kedua, maka Bumi tidak bisa mendukung kehidupan karena planet yang mengorbit dalam sistem biner hampir tidak pernah mendapatkan zona layak huni untuk suhu permukaan ideal menahan air dalam bentuk cair.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Langkah Mudah Buka Kunci di ''Folder Aman'' Ponsel Android

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB