Hitekno.com - Konservasionis di China mengumumkan kabar gembira karena ungka Hainan yang dikenal sebagai primata terlangka di dunia telah membentuk pasangan baru. Itu adalah kabar positif karena membuat keberadaan mereka akan semakin banyak di masa depan.
Pembentukan pasangan dan lahirnya anak-anak dari ungka atau owa Hainan (Nomascus hainanus) diharapkan dapat membantu mereka dari jurang kepunahan.
Owa Hainan (Inggris: Hainan gibbon), adalah primata yang terancam punah karena keberadaan mereka semakin sedikit dengan habitat yang terbatas.
Baca Juga: Berbentuk Menyeramkan, Spesies Baru Hewan Laut Dalam Ditemukan Ilmuwan
Hainan gibbon merupakan hewan endemik yang ditemukan di kantong kecil hutan pada pulau-pulau tropis Hainan di Laut China Selatan.
Hewan jantan memiliki mantel hitam legam sementara sang betina mempunyai bulu berwarna emas ketika dewasa.
Dokumen-dokumen sejarah dari abad ke-17 menunjukkan bahwa spesies itu pernah tersebar luas di banyak daratan China.
Baca Juga: Kerangka Prajurit Wanita dari Mongolia Ditemukan, Jadi Inspirasi Mulan?
Pada waktu setelahnya, keberadaan ungka Hainan menjadi terbatas pada hutan dataran rendah di Pulau Hainan.
Deforestasi dan penebangan hutan, mendorong spesies hewan ini ke ketinggian yang lebih tinggi di mana makanan semakin langka dengan kondisi kurang menguntungkan.
IUCN Redlist memasukkan ungka Hainan sebagai spesies yang Terancam Punah atau Critically Endangered.
Baca Juga: Sebelum Era Dinosaurus, 5 Hewan Ini Sudah Ada
Ungka atau sering disebut juga sebagai wak-wak di Indonesia merupakan keluarga kera yang terbagi menjadi empat genus berdasarkan jumlah kromosom diploid mereka yaitu Hylobates (44), Hoolock (38), Nomascus (52), dan Symphalangus atau siamang hitam (50).
Pada 1950-an, diperkirakan ada 2.000 ungka Hainan yang hidup di hutan tropis Hainan.
Tetapi perburuan dan perusakan habitat dengan cepat membuat kondisi ungka Hainan semakin terancam.
Baca Juga: Diklaim Bisa Atasi COVID-19, Warga Nigeria Malah Keracunan Klorokuin
Spesies ini berada di tebing kepunahan pada tahun 1970-an dengan kurang dari 10 individu tersisa pada sepetak kecil di hutan Bawangling.
Dikutip dari IFLScience, salah satu survei terbaru populasi pada tahun 2013 menemukan masih ada hanya 13 individu yang terbentuk dari dua kelompok pasangan.
Dilaporkan dalam jurnal Oryx, peneliti dan konservasionis dari Kadoorie Farm and Botanic Garden (KFBG) dan Hainan Wildlife Conservation and Management Bureau menemukan bahwa terdapat pasangan baru dari ungka Hainan.
Penemuan pasangan baru ungka Hainan sekitar 8 kilometer dari posisi aslinya menunjukkan bahwa mereka sedang memperluas wilayah.
"Penemuan pasangan baru dan lokasi mereka menunjukkan populasi ungka Hainan sekarang telah membentuk setidaknya lima kelompok keluarga yang berbeda. Ini penting untuk keragaman genetik sehingga jumlah mereka kini terdiri dari lebih dari 30 individu," kata pernyataan peneliti dari KFBG pada press release-nya.
Sekarang, dengan adanya pasangan baru ungka Hainan kelima, itu adalah jumlah kelompok keluarga terbesar untuk spesies dalam 40 tahun terakhir.