Ilmuwan Buat Peta 3D "Isi Kepala" Dinosaurus, Ternyata Begini Bentuknya

Peta 3D dari otak dinosaurus ini mengungkapkan cara makhluk tersebut bertindak dan mengatur aliran darah.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Minggu, 07 Juni 2020 | 11:15 WIB
Dinosaurus dari jenis ankylosaurus. (Pixabay/ Dariusz Sankowski)

Dinosaurus dari jenis ankylosaurus. (Pixabay/ Dariusz Sankowski)

Hitekno.com - Tim ilmuwan berhasil membuat peta 3D dari tempurung otak dinosaurus yang terkenal mempunyai "armor" dan cangkang keras. Peta 3D dari otak dinosaurus ini berfungsi untuk mengetahui lebih dalam kemampuan hewan purba dalam bertindak dan mengatur tubuh mereka.

Salah satu dinosaurus yang terkenal dengan bentuknya yang unik datang dari jenis ankylosaurus.

Itu adalah jenis dinosaurus dengan panjang mencapai 9 meter dan berat hingga 7 ton.

Baca Juga: Punya Gigi Minim, Ilmuwan Menemukan Spesimen Dinosaurus Baru

Ankylosaurus dilengkapi dengan "armor" berupa cangkang super keras di bagian punggung dan bagian badan mereka.

Perisai tulang setebal 5 sentimeter dan juga ujung ekor berupa tulang keras berbentuk bola membuat Tyrannosaurus-Rex berpikir dua kali jika ingin menyerangnya.

Ilustrasi artistik Bissektipelta archibaldi. (Jurnal Biological Communications)
Ilustrasi artistik Bissektipelta archibaldi. (Jurnal Biological Communications)

Bentuknya yang unik membuat dinosaurus ini menjadi karakter di game serta anime Pokemon, yaitu sebagai Ankillosore dan Torterra.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Dinosaurus Raptor Terakhir yang Hidup di Bumi

Peta terperinci meliputi bagian otak dan pembuluh darah yang ditemukan di dasar tengkorak seekor ankylosaurus (Bissektipelta archibaldi).

Penelitian dan rekonstruksi peta 3D dari isi tengkorak dan otak Bissektipelta archibaldi telah diterbitkan di jurnal terbuka Biological Communications.

Ahli paleontologi dari Universitas St Petersburg beralih ke sisa-sisa ankylosaurus yang ditemukan beberapa dekade lalu pada wilayah Dzharakuduk di Uzbekistan.

Baca Juga: Bikin Gemas, Aksi Dinosaurus T-Rex Jalan-jalan di Bandara Ini Viral

Rekonstruksi virtual 3D dari tempurung otak ankylosaurus. Merah muda merupakan warna telinga bagian dalam, kuning adalah syaraf, dan biru merupakan gips endokranial (Jurnal Biological Communications)
Rekonstruksi virtual 3D dari tempurung otak ankylosaurus. Merah muda merupakan warna telinga bagian dalam, kuning adalah syaraf, dan biru merupakan gips endokranial (Jurnal Biological Communications)

Wilayah ini menyimpan sejumlah besar fosil dinosaurus yang pernah hidup pada 90 juta tahun lalu.

Tiga fragmen tengkorak yang ditemukan selama penggalian diperiksa oleh tim untuk membuat "digital cast" dari braincase menggunakan Computed Tomography (CT).

Itu adalah sebuah metode menggunakan sinar-X untuk memproses data dan menghasilkan gambar.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Burung Modern Tertua, Hidup Bareng Dinosaurus

Dikutip dari IFLScience, proyek tiga tahun itu menghasilkan rekonstruksi komputer tiga dimensi pertama dari endocast dinosaurus yang dibuat di Rusia.

Rekonstruksi 3D dari tengkorak ankylosaurus Bissektipelta archibaldi. (Jurnal Biological Communications)
Rekonstruksi 3D dari tengkorak ankylosaurus Bissektipelta archibaldi. (Jurnal Biological Communications)

Rekonstruksi peta 3D ini mengungkapkan seberapa besar otak Bissektipelta archibaldi serta di mana pembuluh dan sarafnya berada.

Di antara sifat mereka yang unik adalah dinosaurus mampu "mendinginkan otaknya" dalam arti literal.

"Jaringan pembuluh darah dan pembuluh nadi di otaknya ternyata sangat rumit: mereka tidak menuju satu arah, tetapi terus-menerus berkomunikasi satu sama lain, seperti sistem jalur kereta api. Darah bisa saja terbang ke arah yang berbeda dan didistribusikan kembali sambil mempertahankan suhu otak optimal hewan itu," kata seorang peneliti dalam keterangan di press release-nya.

Sebanyak 60 persen otak dinosaurus juga ditempati oleh olfaktorius yang bertanggung jawab atas aroma.

Itu kemungkinan meningkatkan kemampuannya untuk menemukan makanan, mencari pasangan, dan menghindari pemangsa.

Telinga bagian dalam hewan menunjukkan bahwa ia dapat mendengar antara 300 dan 3.000 hertz, rentang frekuensi rendah mirip dengan buaya modern.

Para ilmuwan berencana meneliti braincases dari spesies dinosaurus lain, khususnya dari jenis ankylosaurus untuk mengonfirmasi temuan mereka saat ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB