Ditemukan Senjata Busur dan Panah Tertua, Berumur 48 Ribu Tahun

Sebanyak 130 proyektil memiliki tampilan yang penyok dan goresan.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 13 Juni 2020 | 17:45 WIB
Ilustrasi busur dan anak panah.(Pixabay)

Ilustrasi busur dan anak panah.(Pixabay)

Hitekno.com - Para ilmuwan telah menemukan senjata busur dan panah tertua  yang pernah ada. Temuan ini diklaim berasal dari 48.000 tahun yang lalu.

Senjata busur dan panah tersebut ditemukan di Gua Fa-Hien Lena di Sri Langka, proyektil tulang ini merupakan senjata tertua dari jenisnya yang ditemukan di luar Afrika dan disertai penemuan alat-alat lain yang mungkin digunakan untuk membuat pakaian.

Gua Fa-Hien Lena merupakan semacam harta karun antropologis. Setelah menganalisis beberapa peninggalan yang ditemukan di sini, tim ilmuwan telah menentukan bahwa penghuni purba ini mungkin berburu permainan menggunakan busur dan anak panah, dengan panah yang sebagian besar terbuat dari tulang monyet.

Baca Juga: Google Maps Akan Segera Rilis Fitur Arah Panah Secara Real Time

Sebanyak 130 proyektil memiliki tampilan yang penyok, goresan, dan tanda dampak lainnya akibat kerusakan selama perburuan.

Samakin panjang panah, itu menunjukkan bahwa anak panah digunakan untuk berburu binatang yang lebih besar, seperti babi dan rusa.

Sebelum penemuan ini, bukti paling awal untuk senjata proyektil berkecepatan tinggi di Asia Selatan berasal dari Sarawak, tempat panah yang diperkirakan berumur sekitar 32.000 tahun telah ditemukan.

Baca Juga: Selama Agustus, Delapan Gempa Terjadi di Busur Subduksi Sunda

Para penulis penelitian baru ini menjelaskan bahwa proyektil yang ditemukan di Fa-Hien Lena sangat mirip dengan artefak muda ini, dengan perbedaan utama tertelak pada penggunaan tulang, di mana anak panah di Sarawak terbuat dari tulang mamalia yang lebih besar.

Ilustrasi panah. (Unsplash/Vince Fleming)
Ilustrasi panah. (Unsplash/Vince Fleming)

Dilansir dari IFL Science pada Sabtu (13/6/2020), para ilmuwan juga menggambarkan penemuan berbagai alat yang pernah digunakan untuk membuat kulit binatang dan serat tumbuhan untuk membuat pakaian.

Mengingat suhu hangat di hutan tropis, tidak mungkin manusia purba yang tinggal di daerah itu perlu memakai pakaian dari kulit agar tetap hangat, sehingga ilmuwan berhipotesis bahwa mereka mungkin menutupi diri dengan kulit sebagai bentuk perlindungan terhadap serangga pembawa penyakit.

Baca Juga: Pria Ini Selamat dari Busur Panah karena Smartphone-Nya

Barang-barang lain yang ditemukan di Fa-Hien Lena juga mencakup manik-manik dekoratif dan kerang laut, yang kemungkinan telah diperdagangkan sebagai bentuk mata uang.

Penemuan artefak laut sangat menarik karena ini menunjukkan jaringan perdagangan yang mapan, yang mengubungkan penghuni hutan daratan dengan populasi pesisir.

Berbagai peninggalan yang ditemukan di Fa-Hien Lena melukiskan gambaran terperinci tentang kecanggihan teknologi dan sosial manusia purba paling awal untuk mendiami hutan-hutan Asia Selatan dan mengungkapkan cara mereka dapat bertahan hidup serta berkembang dalam lingkungan alam.

Baca Juga: Anak Panah Suku Kuno Ditemukan, Berumur 1.000 Tahun

Itulah temuan busur dan panah tertua oleh ilmuwan di Sri Langka, bersama barang-barang lainnya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB