Dampak Lockdown, Panel Surya Jadi Bekerja Lebih Efisien

Hasil penelitian menemukan pengurangan jumlah polusi udara memungkinkan sinar Matahari secara signifikan lebih banyak masuk ke panel surya.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 26 Juni 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi panel surya. (Pixabay)

Ilustrasi panel surya. (Pixabay)

Hitekno.com - Lockdown dilakukan sejumlah negara dalam rangka menghadapi pandemi, namun dampaknya bisa beragam. Bahkan hingga ke sisi ekonomi, bahkan dalam pemakaian panel surya.

Secara ekonomi, dampak lockdown memang membuat masalah hingga mengganggu industri. Namun di sisi lain, dapat mengurangi polusi udara dan ada penelitian baru menunjukkan dampak menarik lainnya.

Penelitian baru telah melihat tenaga surya di New Delhi, salah satu kota paling tercemar di dunia, menemukan bahwa pengurangan jumlah polusi udara memungkinkan sinar Matahari secara signifikan lebih banyak masuk ke panel surya yang ada di kota dan meningkatkan output panel.

Baca Juga: Berdesain Cantik, Jam Tangan Fossil Ini Menggunakan Tenaga Surya

"Peningkatan yang kami lihat setara dengan perbedaan antara apa yang dihasilkan oleh pemasangan fotovoltaik (VP) di Houston dibandingkan dengan yang ada di Toronto. Saya berharap melihat perbedaan dan saya terkejut oleh betapa jelas efeknya terlihat," ucap Marius Peters, penulis utama penelitian dari Helmholtz-Institut Erlangen-Nürnberg untuk Energi Terbarukan di Jerman, seperti dikutip dari Science Alert pada Kamis (25/6/2020).

Delhi memberlakukan lockdown yang ketat pada 24 Maret 2020. Tim ahli melihat konsentrasi partikel PM2.5, ukuran partikel halus berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer di udara, yang disimak di kedutaan Amerika Serikat di Delhi, saat sebelum dan sesudah lockdown. Lalu membandingkannya dengan beberapa tahun terakhir pada saat yang sama tahun itu.

Ilustrasi panel surya. (Pixabay)
Ilustrasi panel surya. (Pixabay)

Ilmuwan juga melihat radiasi langit yang jernih, yaitu seberapa banyak sinar Matahari mencapai permukaan Bumi tanpa tersebar atau diserap oleh partikel dan gas di udara.

Baca Juga: Ramah Lingkungan, Inilah Kereta Api Tenaga Surya yang Sukses Beroperasi

Tim peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan, jumlah sinar Matahari yang mencapai panel surya di Delhi meningkat sekitar 8 persen pada akhir Maret 2020 dan 6 persen pada April 2020 dibandingkan tanggal sama pada tahun-tahun sebelumnya.

"Instalasi PV pada Maret dan April menerima lebih dari 6 persen lebih banyak cahaya daripada tahun-tahun sebelumnya dan akan terus menghasilkan jumlah listrik yang tercatat selama tingkat polusi udara tetap rendah. Kami berharap hal yang sama berlaku untuk instalasi PV perkotaan di kota-kota lain dengan tingkat polusi udara yang tinggi dan pembatasan terkait Covid-19. Contoh untuk kota-kota ini adalah Kolkata, Wuhan, Mumbai, Dhaka, Los Angeles, dan London," tulis tim ilmuwan dalam penelitian.

Meskipun sangat tidak mungkin level polusi ini akan bertahan tetap rendah dan kualitas udara akan tetap bersih selamanya, hal ini adalah pengingat yang baik bahwa manusia mampu dan secara drastis mengubah dunia.

Baca Juga: Waduh, Panel Surya Tesla Dilaporkan Terbakar di Gudang Amazon

Juga merupakan peringatan tepat ketika sebagian besar masyarakat perlahan-lahan kembali beraktivitas dan menjadi "normal" setelah pandemi. Ini merupakan kesempatan untuk membangun kembali masa depan yang lebih berkelanjutan dengan udara yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih sehat. Penelitian ini telah dipublikasikan di Joule.

Tenaga surya memang jadi solusi dalam menghasilkan energi tanpa menghasilkan polusi udara. Apakah kedepannya setelah lockdown popularitas panel surya akan melambung? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: China Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Luar Angkasa, untuk Apa?

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB