Hitekno.com - Dikenal sebagai planet es raksasa, Planet Neptunus dan Uranus memiliki reaksi fisik yang luar biasa karena di bawah permukaanya yang dingin, suhu serta tekanannya yang tinggi.
Bahkan, para ilmuwan percaya bahwa berlian dapat terbentuk dan turun sebagai hujan di dalam planet-planet ini.
Bukti eksperimental bahwa fenomena aneh tersebut mungkin benar-benar terjadi telah dilaporkan dalam Nature Communication. Para ilmuwan menggunakan SLAC (National Accelerator Laboratory DoE AS) Linac Coherent Light Sourc (LCLS), untuk mempelajari bagaimana suatu hidrokarbon akan berperilaku di bawah tekanan dan temperatur yang diprediksi 10.000 kilometer di dalam Neptunus.
Baca Juga: 5 Hal Unik Pengguna Twitter Indonesia, Kamu Termasuk?
Di dalam sana, di mana tekanannya sekitar 1,5 juta atmosfer dan suhunya 4.730 derajat Celcius, hidrokarbon berpisah dalam unsur-unsur karbon dan hidrogen. Tes laboratorium menunjukkan bahwa setidaknya seperempat dari gugus karbon bersama dan dalam kelompok itu, karbon berubah menjadi susunan paling kokoh, yaitu berlian.
"Penelitian ini memberikan data tentang fenomena yang sangat sulit untuk dimodelkan secara kompuasi, 'ketidakmampuan' dari dua elemen atau bagaimana elemen itu menggabungkan ketika dicampur," ucap Mike Dunne, Direktur LCLS, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (30/6/2020).
Penulis utama penelitian Dr Dominik Kraus dari Helmholtz-Zentrum Dresden-Rossendorf mengatakan bahwa hal ini menunjukkan karbon hampir secara eksklusif membentuk berlian ketika terpisah dan tidak mengambil bentuk transisi cairan.
Baca Juga: Berhadiah Rp 501 Juta, NASA Gelar Lomba Desain Toilet di Bulan
Hujan berlian di Neptunus dan Uranus memainkan peran penting dalam keseimbangan energi internal planet-planet tersebut. Berlian yang baru terbentuk akan tenggelam, menghasilkan panas saat perlahan-lahan bergesekan dengan material padat di sekitarnya. Ini akan memungkinkan planet-planet tersebut untuk menjaga interior menjadi hangat.
Penelitian ini dapat membantu para ilmuwan untuk memahami planet-planet tersebut, serta planet serupa yang dapat ditemukan di luar tata surya dengan teknik yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikembangkan lebih jauh.
Penelitian tersebut bisa membantu ilmuwan untuk memahami planet, serta planet serupa yang dapat ditemukan di luar tata surya dengan teknik yang digunakan dalam penelitian serta dapat dikembangkan. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)
Baca Juga: Terpopuler: Realme C11 Dirilis dan Timelapse Aktivitas Matahari