Ratusan Babi Mati Mendadak di Palembang, Terserang African Swine Fever

878 ekor babi ditemukan mati mendadak di Kota Palembang.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 12 Juli 2020 | 10:30 WIB
Ilustrasi babi. (Pixabay)

Ilustrasi babi. (Pixabay)

Hitekno.com - Ratusan babi dilaporkan mati mendadak di Kota Palembang karena terserang African Swine Fever atau Demam Babi Afrika. Sebanyak 878 ekor babi yang mati mendadak menurut laporan tersebut.

Temuan Demam Babi Afrika ini berdasarkan hasil pemeriksaan salah satu sampel yang dikirim ke Balai Veteriner Lampung.

"Sudah positif untuk daging (sampel) yang dijual di pasar, kalau di kandang sudah tidak ditemukan lagi," ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang, drh Jafrizal kepada Antara, Sabtu (11/7/2020).

Baca Juga: Kolam Renangnya Dijatuhi Babi Mati dari Helikopter, Jutawan Ini Marah Besar

Menurut dia, meski mungkin sudah ada yang dikonsumsi oleh warga, daging babi tersebut tetap aman karena jenis penyakit itu hanya menular dari hewan yang sakit ke hewan lainnya, serta belum pernah terbukti menular ke manusia.

Sebelumnya pada akhir Mei 2020, ratusan babi milik peternak di kawasan Talang Buruk Palembang mati mendadak dengan gejala demam tinggi dan merah pada kulit, namun ternyata kasus tersebut sudah terjadi sejak Maret dan total terdapat 878 ekor babi yang mati.

Ilustrasi babi. (Pixabay/ WP Chun)
Ilustrasi babi. (Pixabay/ WP Chun)

Selain menyelediki kematian babi yang baru pertama kali terjadi di kota pempek itu, pihaknya juga menyebut masuknya ratusan babi tersebut ilegal, karena tidak memiliki izin dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Sumsel.

Baca Juga: Makan Daging Babi Setengah Matang, Ratusan Cacing Pita Ada di Otak Pria Ini

"Harusnya ada izin masuk dari DPKP Sumsel dan surat kesehatan hewan dari daerah asal, sebab babi-babi ini datangnya dari provinsi lain," tambah drh Jafrizal yang juga pejabat otoritas veteriner Kota Palembang.

Atas temuan positif dan ilegal tersebut, Pemkot Palembang akan melakukan pembinaan kepada pedagang dan pemasok agar memperhatikan masalah adminstrasi tekait izin masuk serta surat kesehatan hewan.

"Yang penting diperhatikan adalah dilarang memasukkan hewan dari daerah yang terserang wabah," tambahnya.

Baca Juga: Bisa Membuat Sarang di Mana Saja, Babi Liar Meneror Warga

Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan ternak, meningkatkan usaha desinfekai dan biosecurity ditempat penampungan dan kandang.

Itulah temuan ratusan babi mati mendadak karena serangan Demam Babi Afrika yang melanda Kota Palembang. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Chimera, Makhluk Campuran Babi dan Monyet Ciptaan Ilmuwan China

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB