Amati Korona Lubang Hitam, Astronom: Kini Meredup

Perubahan pada korona biasanya memakan waktu ratusan ribu hingga jutaan tahun. Tapi yang ini bisa lebih cepat.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 19 Juli 2020 | 12:45 WIB
Ilustrasi lubang hitam. (Pixabay/ David Mark)

Ilustrasi lubang hitam. (Pixabay/ David Mark)

Hitekno.com - Lubang hitam supermasih pada umumnya dikelilingi korona, partikel berenergi tinggi yang berada dalam medan magnet dekat lubang hitam. Para astronom pun terus mengamati korona lubang hitam ini.

Perubahan pada korona biasanya memakan waktu ratusan ribu hingga jutaan tahun. Baru-baru ini, para astronom mengamati korona lubang hitam menjadi 10.000 kali lebih redup hanya dalam 40 hari.

"Ini aneh sekali. Pada awalnya kami berpikir mungkin ada sesuatu yang salah dengan data itu. Tetapi ketika kami melihat itu nyata, itu sangat menarik. Namun kami juga tidak tahu apa yang kami hadapi, tidak ada orang sebelumnya yang pernah melihat hal seperti ini," kata Claudio Ricci, asisten profesor di Diego Portales University, Santiago, Chili, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Membentang di Alam Semesta, Astronom Temukan Dinding Galaksi Raksasa

Peristiwa luar biasa ini dilaporkan dalam The Astrophysical Journal Letters. Menurut All-Sky Automated Survey for Super-Nova, melihat peningkatan kecerahan di sekitar lubang hitam, yang mendorong para peneliti untuk mengawasi objek tersebut. Setelah 160 hari, lubang hitam itu tiba-tiba dan secara drastis meredup.

Peningkatan kecerahan terjadi pada Desember 2017, dan antara Juni dan Agustus 2018, korona itu menghilang.

Selama sekitar tahun berikutnya, para peneliti terus mengikuti variasi objek, menjadi 100 kali lebih atau kurang cerah hanya dalam 8 jam. Terlepas dari perubahan ini, seiring waktu korona terbentuk lagi, kembali normal dan menjadi lebih cerah.

Baca Juga: Astronom Ini Deteksi Kemungkinan Adanya Lubang Hitam di Dekat Tata Surya

"Ini pertama kalinya kami melihat korona awalnya menghilang, tetapi kemudian membangun kembali sendiri, dan kami menyaksikan ini secara real-time. Ini akan sangat penting untuk memahami bagaimana korona lubang hitam dipanaskan dan diberdayakan sejak awal," kata Erin Kara, asisten profesor fisika di MIT.

Pengamatan hilangnya Korona Lubang Hitam. [NASA]
Pengamatan hilangnya Korona Lubang Hitam. [NASA]

Penyebab peristiwa yang belum pernah terlihat sebelumnya ini diyakini sebagai bintang. Para astronom berpikir kemungkinan bintang bergerak terlalu dekat ke lubang hitam dan gravitasi lubang hitam itu merobeknya menjadi plasma. Fenomena seperti itu dikenal sebagai peristiwa gangguan pasut atau pasang surut.

Plasma yang panas dan bermuatan listrik menganggu medan magnet di sekitar lubang hitam dan menyebabkan korona serta material lain di sekitar lubang hitam jatuh ke objek raksasa.

Baca Juga: Bukan Satu, Astronom Deteksi 4 Objek Misterius di Antariksa

Hingga ini tim ahli masih terus memantau galaksi jika terjadi peristiwa luar biasa lainnya. Para astronom sangat tertarik untuk melihat apakah korona menghilang ketika peristiwa gangguan pasut lainnya terjadi di sekitar lubang hitam lain.

Itulah hasil pengamatan astronom pada korona lubang hitam yang bisa meredup dalam waktu cepat. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Mirip Sayap Kelelawar, Astronom Rekam Pemandangan Ini Lewat Teleskop Hubble

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB