Kematian karena Overdosis Narkoba di AS Pecahkan Rekor, Ini Rinciannya

Menurut data dari CDC, sebanyak 70.898 orang di AS meninggal akibat overdosis narkoba.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 21 Juli 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi kokain. (Pixabay/  sammisreachers)

Ilustrasi kokain. (Pixabay/ sammisreachers)

Hitekno.com - Kematian akibat overdosis narkoba di Amerika Serikat memecahkan rekor tertingginya pada tahun 2019. Berdasarkan data dari lembaga resmi CDC, kematian orang karena overdosis narkoba mencapai puluhan ribu orang.

Sebanyak 70.898 orang di AS meninggal akibat overdosis drugs atau narkoba berdasarkan data yang dilaporkan antara Desember 2018 hingga Desember 2019.

Data sementara overdosis narkoba telah diterbitkan pada pekan lalu oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Baca Juga: Dibandingkan dengan Tahanan Narkoba, Foto Senyum Para Koruptor Disindir

Namun karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, mereka memperkirakan bahwa angka sebenarnya mendekati 71.999 kematian.

Ini adalah jumlah kematian tertinggi akibat overdosis dalam periode 12 bulan sejak CDC mulai merekam datanya pada tahun 2015.

Data jumlah kematian akibat narkoba di Amerika Serikat. (CDC)
Data jumlah kematian akibat narkoba di Amerika Serikat. (CDC)

Ilmuwan dan para ahli menjelaskan bahwa tren kematian didorong oleh opioid sintetik, seperti fentanyl.

Baca Juga: Keluarga Kartel Narkoba Siap Rilis Smartphone Lipat untuk Saingi Samsung

Dikatakan hingga 100 kali lebih kuat daripada morfin, fentanyl adalah sepupu heroin sintetis terkenal yang telah menjadi wajah dari krisis opioid Amerika Utara.

Namun, ada juga peningkatan overdosis yang disebabkan oleh heroin, kokain, metamfetamin, dan opioid semisintetik, seperti obat resep oxycodone.

Para ahli mengkhawatirkan bahwa angka-angka di atas kemungkinan dapat terus meningkat setelah wabah pandemi COVID-19 berlangsung.

Baca Juga: Gelandangan Pakai Narkoba dan Perlihatkan Kelaminnya, Video Ini Bikin Geger

Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay/ Arek Socha)
Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay/ Arek Socha)

Pada 8 Juli 2020, American Medical Association (AMA) menjelaskan bahwa mereka "sangat prihatin" setelah menyusun daftar besar laporan media nasional dan lokal yang menunjukkan peningkatan overdosis terkait opioid sejak pandemi global dimulai awal tahun ini.

Saat ini tidak ada bukti konklusif tentang mengapa hal ini terjadi, meskipun sebagian besar ahli percaya itu adalah refleksi dari beberapa hal.

Beberapa hal yang dimaksud termasuk isolasi sosial yang meningkat, ketidakamanan kerja yang lebih besar, dan kurangnya dukungan sosial.

Baca Juga: Bukan Alkohol atau Narkoba, Vokalis Korn Malah Pilih Main Game

Persentase perbandingan data laporan kasus kematian dari tahun 2019 dan 2018. (CDC)
Persentase perbandingan data laporan kasus kematian dari tahun 2019 dan 2018. (CDC)

Dikutip dari IFLScience, Richard Jorgensen, MD, DuPage County Coroner, mengungkapkan bahwa terdapat "peningkatan nyata" dalam kasus overdosis fatal di Amerika Serikat beberapa bulan terakhir.

"Kami tidak tahu apakah ini disebabkan oleh perubahan susunan obat-obatan, penggunaan narkoba di jalanan atau karena perubahan terkait COVID-19 saat ini di masyarakat," kata Richard Jorgensen dalam pernyataan di rilis resminya.

Para ahli menyarankan agar mereka perlu "menjangkau dan memperhatikan yang rentan" di masyarakat agar kasus overdosis narkoba tidak melonjak di Amerika Serikat.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB