Hitekno.com - Tak semua burung harus bersusah payah mengepakkan sayap agar bisa melayang serta terbang udara selama mungkin. Penelitian terbaru dari ilmuwan mengungkapkan bahwa Andean Condor mampu melayang di udara selama 5 jam tanpa mengepakkan sayap.
Dalam kurun waktu 5 jam itu, Andean Condor (Vultur gryphus) dapat menjangkau wilayah sejauh 106 mil atau 172 kilometer.
Itu menjadikannya sebagai burung peluncur atau burung pelayang terbesar di dunia.
Baca Juga: Tak Seperti di Film, Karakter Dinosaurus "Kadal" Ini Justru Mirip Burung
Hewan ini memiliki berat lebih dari 15 kilogram dengan lebar sayap mencapai 3 meter.
Secara fisik, Andean Condor atau burung kondor Andean cukup mengesankan apabila dipandang.
Penelitian baru yang diterbitkan pekan ini dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan sejauh mana mereka terbang tinggi dan menghemat energi.
Baca Juga: Sebelum Memadu Kasih, Burung Ini Lakukan Tarian Romantis
Dari waktu mereka selama di udara, burung kondor Andean hanya menghabiskan 1,3 persen waktu mereka untuk mengepakkan sayap.
Hewan tersebut banyak ditemukan di sekitar pegunungan Andes dan pantai-pantai Pasifik sebelah barat Amerika Selatan.
Penelitian Andean Condor dipimpin oleh ahli biologi bernama Emily Shepard dari Universitas Swansea.
Baca Juga: Burung di Pantai Ternyata Menilai Manusia dari Pakaiannya, Kok Bisa Sih?
Dari 2013 hingga 2018, Shepard dan ilmuwan lainnya melacak 8 burung kondor Andean di dekat Bariloche, Argentina.
Alat pelacak ditempelkan pada burung sehingga mereka bisa mencatat setiap hentakan sayap yang dilakukan Andean Condor selama penerbangan.
Secara total, para ilmuwan berhasil mencatat sekitar 250 jam data perekaman.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Burung Modern Tertua, Hidup Bareng Dinosaurus
Dikutip dari Gizmodo, dalam contoh paling ekstrem, Andean Condor menghabiskan lima jam di udara tanpa harus mengepak dan mereka mampu menempuh jarak 106 mil (172 km).
Aktivitas soaring atau melayang ini terjadi ketika kondisi tenang dan berangin.
Andean Condor lebih sering mengepakkan sayap di pagi hari ketika hembusan angin hangat mulai terbentuk dan naik sangat lambat.
Selebihnya, Andean Condor jarang mengepak dan menikmati melayang bebas di langit dengan bantuan rentangan sayap mereka yang sangat lebar.
Pada saat yang sama, penelitian baru dapat menjelaskan bagaimana dinosaurus unggas awal seperti Archaeopteryx, yang juga cukup besar, mungkin terbang tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak energi.
Minimnya kepakan sayap dari Andean Condor membuat hewan ini bisa menghemat energi ketika terbang di langit sembari mencari makanan kesayangannya yaitu bangkai.