NASA Bagikan Potret Kutub Utara Ganymede, Bulan Terbesar di Tata Surya

Penampakan ini dibagikan NASA melalui misi Juno yang ditempatkan di orbit polar Jupiter.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Senin, 27 Juli 2020 | 11:45 WIB
Planet Jupiter. (NASA)

Planet Jupiter. (NASA)

Hitekno.com - Potret pertama kutub utara Ganymede, merupakan bulan terbesar di tatas surya milik Jupiter

Penampakan ini dibagikan NASA melalui misi Juno yang ditempatkan di orbit polar Jupiter. 

Tidak hanya terbesar di tata surya, Ganymede juga satu-satunya bulan dengan medan magnet sendiri dan lautan di bawah permukaan, memiliki lebih banyak air daripada gabungan semua air di permukaan Bumi.

Baca Juga: Terpopuler: Kartu Pokemon Terjual Rp 2,9 M dan Potret Janggal Sopir Mobil

Interaksi antara permukaan es dan medan magnetnya menjadi salah satu alasan NASA memilih melakukan pengamatan ini. Plasma dari medan magnet besar Jupiter bergerak ke bulan, di mana garis medan magnet membawa partikel bermuatan menuju kutub.

Di Bumi, aurora terjadi ketika partikel-partikel itu melayang ke atmosfer, tetapi Ganymede tidak memiliki atmosfer yang signifikan. Sebaliknya, partikel-partikel itu mengenai permukaan es.

Seperti yang diamati oleh Jovian Infrared Auroral Mapper (JIRAM) milik Juno, plasma dari medan magnet telah mengubah es. Di ekuator, es berada dalam struktur kristal. Tetapi di kutub, es berbentuk amorf dan pemboman plasma terus-menerus mengubah cara molekul-molekul air dalam es berperilaku terhadap satu sama lain.

Baca Juga: Gawat! Bug Instagram Ketahuan Buka Kamera Pengguna iPhone dengan iOS 14

"Data JIRAM menunjukkan es di dan di sekitar kutub utara Ganymede telah dimodifikasi oleh presipitasi plasma. Ini adalah fenomena yang dapat kita pelajari pertama kali dengan Juno karena kita dapat melihat kutub utara secara keseluruhan," kata Alessandro Mura, peneliti Juno di National Institute for Astrophysics, Roma, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (27/7/2020).

Kutub Utara Ganymede. [Jpl.nasa.gov]
Kutub Utara Ganymede. [Jpl.nasa.gov]

Tugas utama JIRAM adalah mempelajari emisi inframerah dari lapisan cuaca Jupiter, di bawah awan planet yang berputar-putar. Namun, para ilmuwan juga menggunakan instrumen tersebut untuk tujuan yang lebih.

Potret kutub Utara itu dibidik pada 26 Desember 2019, sekitar 100.000 kilometer dari permukaan bulan, sebelum datanya dikirim kembali ke Bumi. Juno diperkirakan akan terus mengorbit selama satu tahun lagi.

Baca Juga: Beberkan Isi DM Twitter, Elon Musk: Sebagian Besar Berisi Meme

Kutub Utara Ganymede. [Jpl.nasa.gov]
Kutub Utara Ganymede. [Jpl.nasa.gov]

Pada 30 Juli 2021, wahana antariksa ini akan dideorbsi ke Jupiter untuk menghilangkan risiko mencemari bulan-bulan yang mengelilingi planet.

Tak mau ketinggalan (ESA) Badan Antariksa Eropa juga berencana menjelajahi Ganymede dan bulan Jupiter. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Peneliti Duga Bulan Jupiter Memiliki Lautan, Berpotensi Layak Huni?

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB