Hitekno.com - Beredar postingan di media sosial yang mengklaim adanya virus baru dengan nama SFTS, yang disebutkan berasal dari China.
Klaim dengan narasi tersebut dipostingkan oleh akun Facebook bernama Makmur Razaby.
Berikut isi narasi postingan tersebut:
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Zodiak Baru yang Dinamai Ophiuchus?
"SFTS virus baru yang terjadi di China. Akankah juga sampai ke negara kita."
Benarkah klaim ada virus baru bernama SFTS dari China tersebut?
Penjelasan
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Baju Tentara China Dicuci Laundry di Kelapa Gading?
Berdasarkan hasil cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Senin (27/7/2020), klaim yang menyebutkan ada virus baru bernama SFTS dari China adalah klaim yang salah. Faktanya, virus tersebut telah teridentifikasi sejak 2009 di tiga negara, yakni China, Jepang dan Korea Selatan.
Kasus virus SFTS (Severe Fever with Thrombocytopenia Syndrome) atau disebut juga SFTSV pertama kali ditemukan pada 2009 di China dan menyebar di Jepang dan Korea Selatan, termasuk Amerika Serikat dan Mediteranian.
Virus tersebut masuk dalam jenis bunyavirus yang disebarkan melalui gigitan kutu spesies Haemaphysalis longicornis. Dalam beberapa kasus dapat menular antarmanusia melalui kontak darah dan mukus.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Daftar Perlengkapan Wajib Guna Lawan Covid-19?
Dikutip dari Thenativeantigencompany.com, gejala virus SFTS antara lain demam tinggi, sakit pada bagian perut, mual, mialgia, penurunan drastis jumlah trombosit dan leukosit, peningkatan level enzim serum dan dalam beberapa kasus menimbulkan kegagalan fungsi beberapa organ.
Merujuk pada data WHO menunjukkan tingkat kematian dalam range 16,2 hingga 30 persen dan perawatan lebih lanjut di rumah sakit diperlukan untuk orang tua dan pasien kelainan sistem imun.
Kesimpulan
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Raja Salman Meninggal Dunia karena Keracunan Kopi?
Dari penjelasan cek fakta di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut ada virus baru beernama virus SFTS di China adalah klaim yang salah.
Klaim virus baru SFTS dari China tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan. (Suara.com/ Chyntia Sami Bhayangkara).