Hitekno.com - Agustus 2020 juga ada sejumlah fenomena langit yang bisa dilihat. Tidak kalah dari fenomena aphelion Bumi Juli kemarin, apa yang akan meramaikan bulan ini?
Aphelion Bumi sendiri adalah konjungsi Bulan purnama dengan Jupiter. Selain itu ada juga konjungsi Bulan dengan Saturnus, Jupiter di titik oposisi, dan pendekatan Bulan, Venus, dan Aldebaran.
Lalu bagaimana dengan bulan Agustus 2020 ini? Adakah fenomena langit yang menarik untuk disaksikan? Tentu saja ada.
Baca Juga: 8 Tips Melihat Komet NEOWISE, Fenomena Langit Langka yang Jarang Terlihat
Dilansir dari In The Sky, Senin (3/8/2020), berikut ini lima peristiwa langit yang akan terjadi pada Agustus 2020:
1. Konjungsi Bulan dengan Mars
Awal Agustus akan dihiasi dengan penampakan Planet Merah. Pengamat dapat melihat kedua objek di langit bersanding pada 9 Agustus 2020.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 5 Fenomena Langit Juli 2020
Pasangan ini akan dapat dilihat pada pukul 22:37 WIB dengan ketinggian 8 derajat di atas cakrawala timur.
Bulan dan Mars akan mencapai titik tertinggi di langit pada 04:07 WIB dengan ketinggian 79 derajat di atas cakrawala utara, hingga akhirnya menghilang pada pukul 05:48 WIB.
Bulan dan Mars akan terpisah sejauh 3 derajat satu sama lain di langit malam dengan penampakan Mars seperti bintang terang yang tidak berkelap-kelip.
Baca Juga: Fenomena Aneh, Ada Hujan Berlian di Planet Neptunus dan Uranus
2. Hujan meteor Perseid
Hujan meteor Perseid berlangsung pada 17 Juli hingga 24 Agustus, tapi tingkat puncak meteor terjadi pada 12 Agustus mendatang.
Perseid merupakan fenomena hujan meteor terbaik setiap tahun, tapi pada 2020 ini kenampakan meteor akan berkurang karena bertepatan dengan fase Bulan separuh.
Baca Juga: Ditemukan Mati dalam Minyak Goreng, Fenomena Bunuh Diri Massal Semut?
Di lihat dari wilayah Jawa Barat, hujan meteor tidak akan terlihat sebelum sekitar pukul 00:16 WIB dan titik puncaknya akan terjadi pada sekitar 06:00 WIB setelah fajar.
Jika beruntung, pengamat dapat mengamati hujan meteor ini sesaat sebelum fajar ketika titik pancarnya tinggi.
Hujan meteor Perseid dapat dilihat di rasi bintang Perseus. Jika tidak bertepatan dengan fase Bulan separuh, seharusnya bisa menyaksikan hingga 80 meteor per jam.
Namun karena intensitasnya berkurang pada tahun ini, pengamat mungkin hanya bisa menyaksikan 20 meteor per jam.
3. Konjungsi Bulan dengan Venus
Venus akan berada sejauh 4 derajat dari Bulan pada 15 Agustus. Keduanya akan terlihat pada 02:55 WIB dengan ketinggian mencapai 37 derajat di atas cakrawala timur laut, sebelum menghilang dari pandangan langit saat fajar sekitar pukul 05:48 WIB.
Venus akan terlihat seperti bintang yang tidak berkelap-kelip dengan cahaya yang sangat terang tak jauh dari Bulan.
4. Pendekatan Bulan, Jupiter, dan Saturnus
Dua planet raksasa di tata surya, yaitu Jupiter dan Saturnus akan melakukan pendekatan dengan Bulan pada 29 Agustus mendatang.
Bulan dan Jupiter dapat terlihat pada titik tertinggi di langit pukul 20:36 WIB dengan ketinggian 73 derajat di atas cakrawala selatan, sebelum menghilang pada pukul 02:16 WIB di bawah 8 derajat di atas cakrawala barat.
Sementara Bulan dan Saturnus akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 21:12 WIB dengan ketinggian 74 derajat di atas cakrawala selatan dan dapat terus diamati sampai sekitar 02:51 WIB hingga akhirnya tenggelam di bawah 7 derajat di atas cakrawala barat.
Saat melakukan pendekatan, ketika benda langit ini akan terlihat seperti membentuk formasi segitiga. Pengamat dapat melihat detail Jupiter dan Saturnus menggunakan bantuan alat seperti teleskop.
5. Hujan meteor Aurigid
Hujan meteor Aurigid berlangsung mulai 28 Agustus hingga 5 September, tetapi puncak meteor terjadi pada 31 Agustus mendatang.
Selama periode ini, pengamat dapat mengamati hujan meteor di konstelasi Auriga. Hujan meteor Aurigid tidak akan terlihat sebelum sekitar 01:36 WIB ketika titik cahayanya naik di atas cakrawala timur dan akan tetap aktif sampai fajar menyingsing sekitar pukul 05:34 WIB.
Aurigid termasuk dalan jenis meteor minor sehingga intensitas saat puncaknya tidak akan tampak terlalu banyak. Dalam kondisi cuaca cerah, pengamat dapat melihat 6-10 meteor per jam.
Daftar di atas merupakan fenome langit Agustus 2020 yang bisa diamati di Indonesia. Untuk mendapatkan pengalaman pengamatan terbaik, disarankan untuk membeli alat bantu seperti teleskop.
Itulah lima fenomena langit Agustus 2020 yang bisa diamati dari Indonesia. Untuk mendapatkan pengalaman lebih, saksikan lewat teleskop. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).