Dampak Kebakaran Hutan Australia, WWF: 3 Miliar Hewan Terdampak

Jumlah hewan yang terdampak termasuk 143 juta mamalia, 2,46 miliar reptil, 180 juta burung, dan 51 juta katak.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Senin, 03 Agustus 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan dan koala. (Kolase Pixabay)

Ilustrasi kebakaran hutan dan koala. (Kolase Pixabay)

Hitekno.com - Kebakaran hutan pada tahun 2019-2020 di Australia ternyata berdampak buruk bagi habitat hewan. WWF (World Wide Fund for Nature) mengeluarkan laporan terbaru mengenai kebakaran hutan di Australia yang diklaim berdampak pada hampir 3 miliar hewan pada tempat tersebut.

Hampir 3 miliar hewan terbunuh, terlukai, atau dipindahkan sebagai akibat dari kebakaran hutan 2019-2020 yang menghancurkan di Australia, klaim rilis resmi dari WWF.

Jumlah hewan yang terdampak termasuk 143 juta mamalia, 2,46 miliar reptil, 180 juta burung, dan 51 juta katak.

Baca Juga: Jarang Netizen Tahu, Ternyata Begini Suara Koala Sesungguhnya

Ilmuwan menyoroti bahwa ini adalah salah satu bencana margasatwa terburuk yang pernah ada pada sejarah modern.

Bahkan karena saking hebatnya kebakaran, astronot NASA pernah merekam kepulan asap di atas benua Australia dari ISS pada awal tahun 2020.

Kebakaran hutan Australia bikin netizen sedih. (Twitter/ @spark_ip)
Kebakaran hutan Australia di awal tahun 2020 bikin netizen sedih. (Twitter/ @spark_ip)

Laporan yang dirilis WWF masih bersifat sementara, dan laporan akhir akan dirilis di bulan Agustus 2020.

Baca Juga: Rawat Koala Korban Kebakaran, Tentara Perlakukan Seperti Anak Sendiri

Riset dari WWF dilakukan oleh sepuluh ilmuwan dari Universitas Sydney, Universitas New South Wales, Universitas Newcastle, Universitas Charles Sturt, dan BirdLife Australia.

Laporan yang diberi judul "Australia’s 2019-2020 Bushfires: The Wildlife Toll" mengungkapkan bahwa miliaran hewan menderita karena kebakaran hutan yang melanda Australia beberapa waktu lalu.

Australia dari angkasa, (Twitter/@Astro_Christina)
Australia dari angkasa, (Twitter/@Astro_Christina)

Proyek penelitian dipimpin oleh Dr. Lily Van Eeden dan diawasi oleh Profesor Chris Dickman, keduanya dari Universitas Sydney.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Australia, 7 Foto Kanguru dan Koala Ini Bikin Nangis

Dikutip dari IFLScience, kebakaran hutan mempengaruhi sekitar 11,46 juta hektar lahan, terutama di tenggara dan barat daya Australia bersama dengan hutan hujan Australia utara.

Kembali pada Januari 2020, ilmuwan di WWF melakukan perkiraan awal bahwa sekitar 1,25 miliar hewan mungkin telah terbunuh secara langsung atau tidak langsung dari kebakaran yang sedang berlangsung.

Kebakaran hutan yang melanda New South Wales, Autralia pada November 2019. (YouTube/ ABC News)
Kebakaran hutan yang melanda New South Wales, Autralia pada November 2019. (YouTube/ ABC News)

Namun, perhitungan itu hanya berfokus pada negara bagian New South Wales dan Victoria. Setelah dihitung secara lebih teliti, ternyata dampaknya hampir tiga kali lipat lebih besar.

Baca Juga: Jutaan Hektar Lahan Terbakar, Kondisi Koala Makin Memprihatinkan

"Temuan sementara itu mengejutkan. Ini adalah salah satu bencana margasatwa terburuk dalam sejarah modern. Ketika Anda berpikir tentang hampir tiga miliar hewan asli berada di jalur kebakaran, ini sangat besar, ini adalah angka yang sulit untuk dipahami," kata Profesor Chris Dickman.

Laporan dari WWF juga menyarankan pentingnya konservasi serta peningkatan konektivitas habitat untuk membantu hewan melarikan diri dari kebakaran hutan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB