Diduga Amonium Nitrat Jadi Pemicu Ledakan Beirut

Ledakan amonium nitrat yang tak disengaja pernah menyebabkan sejumlah kecelakaan industri yang mematikan.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Rabu, 05 Agustus 2020 | 08:48 WIB
Netizen serukan PrayForLebanon setelah ledakan besar terjdadi di Lebanon. (Twitter/ HarshithThadis6)

Netizen serukan PrayForLebanon setelah ledakan besar terjdadi di Lebanon. (Twitter/ HarshithThadis6)

Hitekno.com - Amonium Nitrat  yang biasa digunakan dalam pupuk dan bom, tersimpan selama bertahun-tahun di tempat ledakan disebut-sebut pejabat tinggi Libanon yang menjadi penyebab ledakan dahsyat di Beirut

Kekuatan amonium nitrat dalam menimbulkan ledakan tidak perlu dipertanyakan, karena ledakan amonium nitrat yang tak disengaja pernah menyebabkan sejumlah kecelakaan industri yang mematikan. 

Terburuk dalam sejarah Amerika Serikat adalah pada 1947. Di mana sebuah kapal yang membawa ammonium nitrat terbakar dan meledak di pelabuhan Texas City, Texas, memulai reaksi berantai ledakan dan api yang menewaskan 581 orang.

Baca Juga: Ledakan di Lebanon Disebut Ciptakan Awan Jamur, Apakah dari Nuklir?

Selain itu, bahan kimia tersebut juga pernah menjadi bahan utama bom yang digunakan dalam beberapa serangan teroris, termasuk penghancuran gedung kantor federal di Kota Oklahoma pada 1995, yang menewaskan 168 orang.

"Saya tidak akan bersantai sampai kita menemukan pihak yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, meminta pertanggungjawaban dan menerapkan hukuman paling serius terhadapnya karena itu bukan tidak dapat diterima bahwa pengiriman amonium nitrat - diperkirakan 2.750 ton - berada di gudang selama enam tahun terakhir tanpa tindakan pencegahan," terang seorang pejabat Dewan Pertahanan Tinggi Libanon mengutip Perdana Menteri Diab dalam sebuah pernyataan, dilansir New York Times, Rabu (5/8/2020).

Beberapa jam sebelumnya, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, kepala dinas keamanan umum Libanon, mengatakan bahwa "bahan-bahan yang sangat eksplosif" disimpan di wilayah tersebut, yang kemudian dikonfirmasi oleh Aoun.

Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Lebanon, Netizen Gemakan #PrayForLebanon

Pada awalnya, tak satu pun dari mereka mengatakan apa bahan-bahan itu, tetapi Jenderal Ibrahim memperingatkan agar tidak "mendahului penyelidikan" dan berspekulasi tentang adanya aksi tindakan teroris.

Diab, perdana menteri, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, "Fakta tentang depot berbahaya ini, yang telah ada sejak 2014 atau enam tahun terakhir, akan diumumkan."

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan terjadi tanpa pertanggungjawaban. Mereka yang bertanggung jawab akan membayar harga untuk bencana ini. Ini adalah janji bagi para martir dan orang-orang yang terluka. Ini adalah komitmen nasional," tegas Diab.

Baca Juga: Cara Membeli Tiket Kereta dan Pesawat via Traveloka, Tak Perlu Antre

Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]
Ilustrasi Amonium Nitrat. [Shutterstock]

Seperti diketahui, ledakan pada Selasa (4/8/2020), didahului dengan kebakaran di sebuah gudang di pelabuhan Beirut, menurut Kantor Berita Nasional Libanon.

Ada laporan lokal bahwa gudang itu berisi kembang api, dan dalam beberapa video yang diposting secara online, kilatan berwarna dapat terlihat dalam asap gelap yang naik dari api, tepat sebelum ledakan besar.

Saat berbicara di televisi, Gubernur Beirut, Marwan Abboud tidak dapat mengatakan apa yang menyebabkan ledakan itu, ia mengatakan ledakan tersebut merupakan bencana nasional. (Suara.com/Dythia Novianty)

Baca Juga: Cetak Rekor Baru, GTA V Terjual 135 Juta Copy

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB